Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Gegap Gempita Dunia

Diperbarui: 29 Juni 2017   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gegap gempita.  Bumi merayakan kebebasannya.  Berputar dan berdansa dengan semesta.  Orang orang begitu peduli terhadap hutan hutannya. Menyelamatkan orang utannya.  Melindungi habitat harimaunya.  Menandai jalur migrasi gajah gajahnya. 

Gegap gempita semakin membahana.  Bumi melihat sungai sungainya terjaga.  Tanah tanahnya mekar bersama pepohonan.  Sengat tajam matahari tak sampai ke permukaannya.  Segala rongga di dada dan perutnya tak lagi bertambah.  Nafas dari pori porinya tak sesak lagi sekarang. Orang orang mengawalnya dengan pedang dan kelewang.

Laut, danau dan samudera berjumpalitan bersama ikan ikan.  Melepas percikan hingga sampai ke tubuh awan.  Memperingati berhentinya bom bom ikan dan pukat raksasa pemangsa anak anaknya.  Bumi semakin berbahagia.

Bumi berdo'a seutuh utuhnya.  Kepada Tuhan yang menciptakannya.  Berilah kekuatan bagi para manusia penjagaku.  Aliri darah mereka dengan peduli.  Terangi benak mereka dengan pelita dari surga.  Aku ingin hidup bersama mereka sejuta tahun lagi.

Bogor, 29 Juni 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline