Air mata yang tak semestinya ditumpahkan. Simpan hingga kelak ada kesakitan tak tertanggungkan. Anak-anak malam yang berkeliaran tanpa orang tua yang menjaga. Sedang tertidur di hulu mimpi yang belum jadi.
Air mata yang mestinya ditumpahkan. Bagi peperangan tak habis-habis. Anak-anak manusia yang dipasung setan bernama kepentingan. Sedang bayi-bayinya menangis tak henti karena dentuman mesiu. Bukan karena kehabisan air susu.
Air mata yang seharusnya dihibahkan. Untuk daun-daun yang terpaksa mengering muda. Karena induk pohonnya terjerembab mencium tanah. Sebab hati dan jiwa dimantrai serakah.
Bogor, 17 Juni 2017