Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Senja Menikmati Dalam Diam

Diperbarui: 5 Juni 2017   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti gula. Manismu berenang pekat di pikiranku. Teraduk perlahan bersama aturan nafas. Kau tetap berjeda dan berdiam lama. Sebelum akhirnya aku mampu mengambil udara yang sesungguhnya.

Aku suka kopi. Dan aromamu sungguh menyerupai kembang kembang putihnya saat musim panas hampir tiba. Kau tahu, itu bukan sekedar janji untuk memanjakan mata. Namun lebih kepada memekatkan hati pada jatuhnya cinta.

Gula dan kopi. Kita aduk bersama menggunakan jari saja. Panasnya mungkin melepuhkan kulit ari. Tapi itu adalah sumpah seorang pahlawan sayang. Berjuang demi rindu yang terlalu lama berpetualang.

Sekarang duduklah di sini. Kita sesap kopi ini dalam dalam. Sambil melihat apakah senja ikut menikmati dalam diam.

Jakarta, 5 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline