Asap tipis menari narikan kegeraman pada panas yang hampir pudar. Kopi ini sudah terlelap bersama dingin. Mestikah aku minum sedang aku mengharap panasnya lah yang membuatku terjaga?
Menuangkan lagi air mendidih hanya membuat rasanya semakin berantakan. Seperti sedang ditelikung rindu lalu senyuman yang dinanti datang bertubi tubi. Batin bisa tertekuk tekuk seumpama nyanyian burung dekuk.
Ambil gelas yang lain lagi kata khayalanku berusaha ramah. Didihkan kopimu bersama air yang bergolak. Itu akan membuatmu terjaga sepanjang malam. Menuliskan sajak sajak tentang cinta yang akhirnya kembali pulang.
Bogor, 4 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H