Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Puisi | Sunyi pun Tak Menolak Gaduh

Diperbarui: 28 Mei 2017   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukankah kau tahu tentang sunyi. Itulah yang membuat matahari sering tergelincir. Lalu kenapa kau seakan menggenggamnya erat. Seolah itu adalah kelezatan.

Bukankah kau paham tentang hening. Itulah yang membuat malaikat kehilangan sayap. Lalu mengapa kau justru meletakkannya dalam hati. Seolah itu adalah darah yang mengaliri.

Memang tak perlu kau hingga menolak gaduh. Bagaimanapun kegaduhan serupa dengan kedatangan anak anak hujan. Dan itu menyenangkan. Seperti degung menemani perjalanan saat pulang kampung halaman.

Kau tahu. Sunyipun tak akan menolak gaduh. Sesungguhnya gaduh itu adalah kekasihnya. Yang dirindukan sekaligus dibencinya.

Jakarta, 28 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline