Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Mengukir Air

Diperbarui: 11 Mei 2017   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengukir Air

Sekarang saatnya aku bertubi tubi kirimkan salam. Padamu yang sedang diseduh oleh kata kata pualam. Aku akan campurkan sedikit bubuk kopi. Hanya supaya kamu lebih banyak mengerti.

Dengarkan...
Ada suara nyanyian tembang banyuwangi. Berkeliaran mengambang di udara blimbingsari. Nampak seperti ujung ujung mimpi yang terpenggal. Belum menyatu dalam mistisnya tarian. Gandrung yang bercerita banyak tentang wuyung.

Lihatlah....
Awan mulai menyingkir. Memberi jalan matahari agar tidak dianggap fakir. Itu pertanda ada huruf huruf yang sedang diukir. Menuliskan namamu yang dilahirkan sebagai air.

Banyuwangi, 11 Mei 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline