Bukan tuan!
Bukan seekor domba yang setiap saat bisa kau sembelih. Untuk rasa laparmu akan kuasa.
Bukan seekor domba yang sekali waktu kau kurbankan. Untuk penghambaanmu pada bukan Tuhan.
Bukan juga domba untuk aduan tuan!
Kau kalungi dengan gemerincing kepentingan. Yang bukan untuk semua.
Kau mandikan dengan kembang setaman. Yang bukan untuk keharuman bangsa.
Kau usap kepalanya seperti batu sembrani. Tapi bukan untuk menjadi berani.
Kau tiupkan segala jampi jampi. Agar bisa segera kau jual kembali.
Bukan juga domba untuk balapan tuan!
Kau tulis rayuan setinggi pohon kelapa. Supaya mudah kau jatuhkan. Lalu kau punguti remah remahnya dalam kantung muka belakang.
Setelah itu kau kirimkan ribuan ekspedisi. Menuju Cayman, Panama, dan Bahama. Menyelamatkan bokongmu yang kelak mungkin dicambuk. Bersama sisa sisa kebanggaanmu yang telah remuk.