Aku tak mau lagi bicara tentang bulan. Baru saja aku simpan bayangnya di sudut perapian. Sehingga jika musim dingin datang. Tak perlu lagi aku mencari bakau atau arang.
Kali ini aku ingin bicara tentang bintang. Yang mulai berkerumun meski langit masih benderang. Sinarnya sungguh redup seperti tarian kunang kunang. Tapi mampu membuat nyalanya hati segera padam.
Tak lama lagi, rombongan bintang lain akan mengudap di kegelapan. Menabur remah remah langit menjadi kerlipan. Mengadili senja sebab terlalu lama berkuasa. Memberi perintah pagi agar tertidur lebih lama.
Aku tak sanggup untuk berkedip walau cuma sedetik. Keindahan ini mungkin seringkali ada dan menggelitik. Tapi kita terlalu sibuk dengan dunia. Hingga lupa bahwa kecantikan yang sesungguhnya itu ada di atas sana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H