Jika kau sedang ingin bermimpi. Bermimpilah tentang lautan yang sedang senang hati. Agar disimpannya badai topan hanya untuk kelak nanti. Jika dia marah tentang siapa yang mencederai pantai dan mangrovenya hingga sekarat mati.
Bermimpilah tentang hutan rawa yang sedang bersedih hati. Sebab kehilangan banyak air mata, menangisi tanahnya yang tumpah di pinggiran kali.
Bermimpilah tentang sungai sungai raksasa yang kini menciut mengkerdil. Dengan pinggang mengecil kehabisan sungsum dan tulang iga.
Bermimpilah tentang setiap perempatan jalanan. Tempat tangan tangan mungil memetik gitar rongsokan. Tempat para tuna dipaksa bekerja oleh negara yang sering berlagak lupa.
Bermimpilah tentang cinta seorang ibunda kepada anaknya. Yang sama sekali tak pernah usai meski jantung dan tulang kusut masai. Yang tak juga selesai hingga maut datang membelai.
Jika kau sedang ingin bermimpi. Tak usah bermimpi tentang suka dan cinta. Jika itu hanya akan membuat luka. Tak perlu bermimpi tentang harum dan wangi jika hanya membuat sakit hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H