Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Berburu Rindu

Diperbarui: 11 April 2017   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku berburu di kegelapan malam. Di antara tajam duri rotan dan suluran akar yang bisa menyesatkan jalan. Mencari setitik rindumu yang kau sembunyikan. Begitu rapat sampai tetesan embun teredup pun tak mampu mencapainya. Hampir aku terhumbalang karena derasnya tajuk menutupi. Membantumu dengan rela hati sembunyikan semakin dalam. Sejenak aku hentikan perburuan. Letih aku, terlebih lagi semua seolah melindungimu.

Tapi putus asa tak ada dalam kitab hatiku.

Aku coba lagi berburu di gaduhnya siang. Di antara rimbunnya gedung dan dermaga tua yang hampir roboh terjengkang. Mencari setitik rindumu yang lagi lagi kausembunyikan. Begitu transparan hingga sama sekali tak mudah untuk dipetakan.Bukan hampir lagi aku terpelanting di sela sela selokan. Gelagapan meraih pegangan pada besi dan papan yang berserakan. Kemudian berdiri dan mematung dalam keterpakuan. Tetap saja tak bisa ditemukan.

Tapi berhenti bukanlah pelajaran yang aku warisi dari mimpi.

Aku akan tetap terus mencari. Sampai kata rindu tak pernah terpakai lagi dibumi ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline