Lihat ke Halaman Asli

Miltu Takin

Travel & Chill

Puan Maharani Pernah Bawa Oleh-oleh untuk Kemajuan Pendidikan Vokasi dari Korea Selatan

Diperbarui: 25 November 2021   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto: pexels.com

Banyak orang bertanya tentang kinerja puan maharani selama jadi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Di antara banyak hal, salah satunya ia pernah membawa oleh-oleh dari Korea Selatan untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia. 

Puan Maharani sempat meninjau sekolah pendidikan vokasi Korea Selatan Seoul Institute of Technology and Education (SITE) yang berlokasi di Seoul, yang dijadikan sebagai sebagai salah satu rujukan materi revitalisasi pendidikan vokasi di Indonesia.

Ketika itu, Puan berkesempatan melihat langsung bagaimana fasilitas dan proses pendidikan di SITE, yang meliputi pendidikan, pelatihan kuliner, permesinan, pertukangan, sampai pemograman aplikasi 3 dimensi.

Kala itu Puan menuturkan kalau Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Revitalisasi Vokasi Industri melalui model "link-and-match" antara SMK dan perusahaan industri dalam rangka revitalisasi sekolah vokasi. Program ini sendiri melibatkan sebanyak sebanyak 1.098 SMK dan sekitar 500 perusahaan industri di sektor tekstil dan garmen, otomotif, kimia, permesinan, furniture, dan lain-lain.

Di sisi lain, Indonesia sendiri memiliki kurang lebih 1.365 pendidikan kejuruan termasuk 262 politeknik. Tapi, dari jumlah tersebut baru 22 politeknik yang statusnya terakreditasi A. Karena itu lah pemerintah mulai melakukan revitalisasi terhadap 12 politeknik untuk menghasilkan 100 persen lulusan yang bersertifikat kompetensi. 

Terkait revitalisasinya sendiri mencakup program-program studi yang mendukung program pembangunan nasional, seperti pertanian dan pangan, energi, transportasi dan kemaritiman, pariwisata, hingga industri kreatif. 

Bagi yang belum tahu, SITE merupakan salah satu sekolah vokasi terbaik di Korea Selatan yang sampai saat ini sudah menyumbang peranan penting dalam memberikan jaminan kerja 100 persen bagi para mahasiswanya yang telah lulus. 

Selain itu, SITE juga telah membuat nota kesepahaman dengan Federasi Usaha Kecil dan Menengah Korea, yang merupakan rumah bagi 3,2 juta Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memperluas dan membangun infrastruktur ketenagakerjaan. 

Jika dibandingkan dengan Indonesia, kunci keberhasilan pendidikan dan pelatihan vokasional di Korea Selatan yakni terdapat  sinergi antara dunia usaha dan pemerintah, alhasil bisa dengan mudah merumuskan kurikulum dan model-model kursus yang diselenggarakan oleh lembaga vokasional. 

Pembelajaran Lainnya dari Korea Selatan 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline