Lihat ke Halaman Asli

Miltu Takin

Travel & Chill

Bersama William Wongso, Puan Maharani Bahas Makanan Kesukaan Bung Karno

Diperbarui: 19 November 2021   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto :instagram.com/puanmaharaniri

Baru-baru ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani berjumpa dengan pakar kuliner senior, William Wongso. Keduanya menikmati kuliner khas Jawa Timur yang menjadi favorit sang kakek, Bung Karno. 

Melalui akun Instagramnya, Puan Maharani membagikan momen tersebut sembari menceritakan tentang makanan. 

"Kemarin saya meluangkan waktu untuk makan siang bersama pakar kuliner @williamwongso dan menjajal makanan khas Jawa Timuran, yang juga menu favorit kakek saya," tulisnya. 

Puan juga menuliskan kalau kebhinekaan sesungguhnya bisa ditemukan di mana saja, termasuk lewat makanan daerah.

"Kebhinekaan dapat kita temukan dimana saja, termasuk masakan khas daerah yang beraneka ragam. Hal itu jadi ciri khas Indonesia. Saat ini makanan khas Indonesia banyak ditinggalkan anak muda, padahal selain memiliki gizi tinggi hidangan tersebut punya cita rasa yang unik dan enak," jelasnya. 

Mengenal Mustika Rasa, Kitab Kuliner Indonesia Warisan Presiden Soekarno 

Tak banyak yang tahu kalau Presiden Soekarno ternyata memiliki buku berjudul Mustika Rasa. 

Singkat cerita, ketika menjelang Kemerdekaan RI, dia meninggalkan sebuah warisan berupa buku resep masakan Nusantara. Buku tersebut diterbitkan pada tahun 1967 silam.

Saat Indonesia merdeka, tugas Soekarno kala itu adalah mengkampanyekan kesatuan dalam kebhinekaan, salah satunya melalui makanan. Namun, sayangnya tidak banyak pendokumentasian terkait kekayaan makanan Indonesia dilakukan secara menyeluruh. 

Malahan terkait dokumentasi kuliner ini dilakukan ketika zaman Belanda. Menurut catatan, Pemerintah Hindia Belanda pernah meluncurkan buku berjudul "Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek" yang ditulis oleh JMJ Catenius van der Meyden pada 1902. Buku tersebut memuat 1.300 kuliner di Hindia-Belanda yang diperuntukan untuk para perempuan Belanda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline