Lihat ke Halaman Asli

Milton Napitupulu

Milton ministry

Mengenal Saudara Kandung

Diperbarui: 25 Februari 2020   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto pribadi

Bincang-Bincang Generasi Emas Batak:

Oleh Milton Napitupulu

Keluarga, bersaudara kandung mengadakan bincang-bincang. Di bincang-bincang itu Milton Ministry membuka topik "Mengenal Saudara Kandung". Otomatiskah seorang abang mengenal adik atau seorang adik mengenal abang? Inilah pertanyaan yang diajukan pemantik bincang-bincang.

Peserta bincang-bincang seperti merasa kaget mendengar pertanyaan tersebut. Mereka diam.  Seorang peserta (Si C) membuka suara, "Saya tidak mengenal abang saya si A selama ini. Maaf ya bang [Ucapan ini disampaikan si C (adik) kepada si A (abang kandungnya) seraya menyentuh bagian bahu abangnya dengan pelan]. 

Abang jangan tersinggung. Saya jujur mengatakan bahwa saya belum mengenal abang. Sekalipun kita abang beradik tetapi saya belum mengenal abang.[Keduanya sudah berumah tangga. Jarak usia mereka 3 tahun]. Yang saya kenal adalah abang saya si B. 

Adik saya si D dan si E. Itulah yang saya kenal saudara saya". Mendengar ucapan itu abangnya si A mengatakan, "Ooo begitu ya. Pada hal perasaanku hubunganku  denganmu sangat dekat selama ini".  Si C mengatakan, "Saya sampai hari ini belum mengenal abang. Setiap abang berbicara saja saya sering tidak mengerti. 

Saya suka berbicara itu to the point. Abang saya dengar berbicara banyak perumpamaan. Berbelit-belit. Saya tidak paham. Abang jangan sakit hatilah kalau saya belum mengenal abang. Sebenarnya ini sudah pernah saya sampaikan kepada abang jauh sebelumnya". Si A balik bertanya, "Menurutmu, apa yang membuat dirimu tidak mengenal saya". Si C menjawab, "Pertama: jarak kelahiran. Kedua: di masa pertumbuhan volume perjumpaan kita sedikit. Abang tamat SMA sudah meninggalkan kampung halaman demikian juga saya. Kita berada di dua daerah yang berbeda. 

Disaat abang dan aku masih di kampung pun kita tidak bermain di kelompok yang sama karena abang asyik dengan kelompok abang demikian juga saya asyik di kelompokku. Si A bertanya, "Nah, jika demikian halnya apa yang dapat kita lakukan supaya kita mengenal satu sama lain".  Bincang-bincang dua orang abang adik itu saya gunakan menjelaskan misi saya di generasi emas Batak. 

Temuan saya, salah satu problem di generasi emas Batak hari ini adalah RAPUHNYA HUBUNGAN DENGAN SESAMA ANGGOTA KELUARGA, hubungan abang dengan adik dan sebaliknya; hubungan saudara perempuan dengan saudara laki-laki dan seterusnya. Kerapuhan itu turun kepada anak-anak dari masing-masing pihak. Itu sebabnya, keluarga di generasi emas Batak hari ini menganut paham "Susah senang tanggung sendiri. Urus dirimu kuurus diriku. 

Urus keluargamu kuurus keluargaku. Mainkan mainmu kumainkan mainku. Urus anakmu kuurus anakku". Rapuhnya hubungan sesama saudara ini melebar kepada keluarga bapa tua dan bapa uda dan barangkali sampai kepada tulang, namboru dsb. Hubungan dengan saudara kandung cukup sebatas pertemuan di acara suka maupun duka. Berbahagialah seseorang yang mengenal saudara kandungnya terlebih masih bagus komunikasinya.

Salam Milton Ministry sahabat orang, stress, berbeban berat, susah, kesepian, sakit kritis, stroke, kanker, miskin, bercerai, ingin ada jodoh, keturunan, tidak berdaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline