Lihat ke Halaman Asli

Milton Napitupulu

Milton ministry

Membangun Kawasan Danau Toba Gunung Sinabung Berbasis Spiritualitas

Diperbarui: 16 Februari 2020   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bincang-Bincang Generasi Emas Batak:

Ramai perbincangan kawasan Danau Toba dan Gunung Sinabung. Ragam gagasan dikemas oleh kelompok-kelompok sosial dengan visi-misi yang pada umumnya membawa nafas pembangunan. 

Pemerintah sudah tegas menyatakan sikap keseriusannya membangun kawasan tersebut. Apa hasil yang dapat dilihat dari kehadiran kelompok-kelompok yang menyatakan sikap peduli kepada kawasan tersebut? 

Tentunya warga lokal yang tinggal di kawasan itulah yang lebih relevan menjawabnya tanpa menghalangi pandangan warga yang berada di luarnya. 

Mengacu kepada sikap pemerintah dan kelompok-kelompok serta perorangan yang menyatakan sikap memedulikan dua kawasan itu dapatlah dipahami bahwa di kawasan tersebut ada sejumlah masalah sosial yang membutuhkan sentuhan program untuk upaya pembangunannya.

Adagium "Banyak jalan menuju Roma" sangat tepat melihat kehadiran ragam gagasan yang dialaskan pada maksud dan tujuan positip membangun kawasan tersebut. 

Saya terkadang berpikir, apakah gagasan-gagasan membangun kawasan itu murni lahir dari hati yang paling dalam serta tulus ikhlas untuk memajukan? Apakah pembangunan sebelumnya di dua kawasan itu dilakukan dengan alas yang benar?

Berspiritualitas?

Salah satu gagasan penting membangun kawasan Danau Toba Gunung Sinabung adalah membangunnya dengan berbasis spiritualitas. Gagasan tersebut bermaksud menyadarkan semua umat manusia di dunia bahwa kawasan Danau Toba Gunung Sinabung adalah bahagian integral dari kawasan dunia; demikian juga warga masyarakat yang ada di kawasan itu adalah bahagian dari masyarakat dunia. 

Siapa saja, latar belakang ilmu pengetahuan dan profesi apa saja, memiliki peluang memberikan gagasan dan upaya pembangunan kawasan Danau Toba dan Gunung Sinabung.

Secara spiritualitas, semua orang yang bermaksud berkontribusi membangun kawasan itu diingatkan supaya memegang teguh nilai-nilai spiritualitas yaitu menghormati keutuhan ciptaan, berempati kepada warga masyarakat yang hidup di sana. Hindarilah pandangan yang mencintai keindahan kawasan itu tetapi mengesampingkan manusianya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline