Lihat ke Halaman Asli

milma yasmi

Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Menelusuri Pendidikan Sesuai Filosofi KHD

Diperbarui: 2 April 2023   12:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bukti telah belajar dalam suatu fase yaitu dapat meramu hasil belajar yang telah dilalui dengan merangkai kata berupa tulisan. Ini sebagai eviden laluan dalam belajar yang pernah ada dalam diri seorang pembelajar sepanjang hayat. Baiklah maari kita membedah tentang pendidikan yang memerdekakan. Yuk disimak, berikut ulasannya:

MENUNTUN

Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara (KHD), makna dari kata "menuntun" lebih luas dan lebih mendalam. Menurut KHD, "menuntun" mengacu pada tindakan membimbing seseorang untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya (actualization). Dalam konteks ini, tujuan hidup yang sebenarnya merupakan kunci untuk mengembangkan potensi manusia secara maksimal dan menjadi manusia seutuhnya (fully human). KHD percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya dan tugas pendidikan adalah membantu individu dalam proses pencapaian tujuan hidupnya tersebut.

Dalam konsep "menuntun" KHD, pendidikan harus memberikan kebebasan dan kesempatan kepada setiap individu untuk menentukan tujuan hidupnya sendiri. Tujuan hidup yang sebenarnya ini harus berdasarkan pada keunikan, bakat, dan potensi individu, serta mengakomodasi kebutuhan dan harapan dari lingkungan sosial tempat individu berada. Dalam konteks ini, pendidikan harus mampu membantu individu dalam mengenali diri sendiri dan lingkungan sosialnya, serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya.

Selain itu, konsep "menuntun" KHD juga menekankan pada pentingnya memahami dan menghargai keragaman individu dan budaya, serta merawat alam dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini, pendidikan harus mampu membimbing individu untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang tinggi, sehingga mampu berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan berkeadilan.

Dengan demikian, dalam filosofi KHD, konsep "menuntun" lebih dari sekedar membimbing atau mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi juga mencakup proses pengembangan individu secara holistik dan memperhatikan konteks sosial dan lingkungan sekitarnya.

SISTEM AMONG

Dalam sistem pendidikan "Among" yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara, peran "menuntun" memiliki peran yang sangat penting. Dalam sistem Among, guru tidak hanya bertindak sebagai pemberi informasi atau pengetahuan, tetapi juga sebagai pembimbing atau fasilitator dalam proses pembelajaran.

Dalam sistem Among, peran "menuntun" dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya sendiri. Guru tidak hanya memberikan materi pelajaran, tetapi juga membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Guru juga membantu siswa dalam mengenali diri sendiri, lingkungan sekitar, dan memahami nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakatnya.

Peran "menuntun" dalam sistem Among juga mengacu pada konsep "belajar dari bawah". Dalam sistem ini, guru tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga belajar dari siswa dan memperhatikan perkembangan individual siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, guru dan siswa saling berinteraksi dan saling belajar satu sama lain dalam proses pembelajaran.

Dalam filosofi Ki Hajar Dewantara, peran "menuntun" juga melibatkan aspek moral dan etika. Guru harus menjadi contoh yang baik bagi siswa dalam hal perilaku dan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi. Guru harus membimbing siswa dalam mengembangkan nilai-nilai moral yang baik, seperti kejujuran, tanggung jawab, saling menghargai, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline