Lihat ke Halaman Asli

milma yasmi

Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Ruang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Diperbarui: 17 Februari 2022   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setelah menyelesaikan kegiatan lokakarya perdana tepat tanggal 9 Oktober 2021, kami mengikuti acara pembukaan pendidikan guru penggerak untuk calon guru penggerak angkatan 4. Kegiatan tersebut secara serentak dibuka oleh Mas Nadiem sebagai menteri pendidikan dan kebudayaan. Tepatnya tanggal 14 Oktober 2021, kami mengikuti pembukaan dan langsung dilanjutkan dengan menyelesaikan pre test paket Modul 1.

Inilah awal pergerakkan pendidikan guru penggerak yang akan selesai sampai sembilan bulan ke depan. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan lms, webinar, diskusi dan presentasi tugas secara online, seminar, lokakarya yag dilaksanakan secara offline. Suatu pelatihan yang mengkombinasikan daring dan tatap muka, sangat efektif bagi kami dalam menguasai konsep yang disajikan. Kami dibimbing dengan instruktur Ibu Lestia Primayanti, fasilitator yang setia menemani kami belajar adalah Bapak Teguh Apriyanto, Pengajar Praktik Ibu Ismayani.

Kegiatan yang kami alami ini mengasah kemampuan di bidang kepemimpinan pembelajaran, jati diri, mengasah keterampilan manajemen kelas dalam konsep pendidikan nasional sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara. Suatu keberuntungan dapat ikut belajar tentang ilmu baru yang kembali membumikan pendidikan rasa Indonesia.

Mengulang kembali sejarah pendidikan yang dikenalkan oleh Bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara, dikenal dengan semboyan Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Lambang tut wuri handayani selalu hadir di setiap sudut sekolah atau kop surat sekolah. Melalui guru penggerak ini kami kembali menelusuri sejarah tentang pendidikan di masa lampau. Tentu ini sangat membantu kami dalam melengkapi pengetahuan yang selama ini masih rumpang. Ikut pendidikan guru penggerak sangatlah menguntungkan, otak kembali refresh.

Sebelum mempelajari modul 1.1 kami percaya bahwa murid adalah sebagai objek saja. Kelas masih konvensional, kendali masih dominan berada pada guru. Murid masih terlalu banyak stres dibebani dengan tugas-tugas yang mengejar target kurikulum. Pembelajaran menjadi kurang bermakna dan murid tertekan. Tuntutan kurikulum yang mengharuskan mengejar target ketuntasan minimal dengan banyaknya materi yang harus dikuasai tidak seimbang dengan waktu yang tersedia. Murid menjadi kurang termotivasi dalam belajar, bahkan ada yang tidak senang berada di kelas.

Sesuai dengan pemikiran KHD bahwa belajar itu membahagiakan dan menyenangkan, menghamba pada anak, dan sebagainya. Sebagian besar siswa belum memiliki kemandirian belajar maupun motivasi belajar di pelajaran matematika kelasku. serta belum menyadari bahwa kecakapan yang harus dimiliki pada abad 21 adalah sebuah keharusan untuk mampu bersaing di masa bonus demografi atau mendapatkan keselamatan hidup. 

Minggu pertama ini kami mulai belajar dengan mengikuti alur MERRDEKA belajar. Belajar yang dimulai dari diri sendiri, Elaborasi konsep,  hingga aksi nyata. Siklus belajar ini kami selesaikan selama dua minggu. Kami mencoba menguasai filosofi pemikiran KHD dari hasil   bacaan diperoleh bahwa inti dari pemikiran KHD adalah berpusat pada peserta didik, budi pekerti, kodrat alam dan kodrat zaman, tempat persemaian benih-benih kebudayaan, pendidikan yang berpihak pada siswa dan merdeka belajar dan mengajar menuntun anak, guru berperan sebagai pamong, ingarso sung tulodo, ing madya mangun karso, dan tutwuri handayani, menghamba pada anak, serta manganut azas trikon (kontinuitas/tidak melupakan sejarah, konvergensi/memperkuat nilai kemanusaiaan, konsentris/menghargai keunikan dan keberagaman).

Hal ini tentu saja memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi kami, karena sudah beberapa fase belajar yang dilalui, seperti saya sudah membaca, membuat video, meerfleksi diri, mengomentari pekerjaan teman satu kelompok yang membahas konsep filosofi KHD. Kegiatan seperti ini menambah melekatnya ilmu yang kami pelajari. berikut ini contoh model penugasan yang berhasil kami buat: Refleksi filosofi KHD ( https://youtu.be/CZ_IJPIrsiQ), Presentasi tugas Desain kerangka pembelajaran sesuai pemikiran KHD (https://youtu.be/BVxIPHp8d4I), Demonstrasi kontekstual (https://bit.ly/3milma), semoga dapat menginspirasi pembaca budiman.

Namun, karena baru mempelajari modul 1.1, kami masih belum mampu mendesain pembelajaran sesuai pemikiran filosofi KHD.  Mengenai permasalahan ini, saya akan mencari cara agar dapat menguasainya. Saya akan melakukan kegiatan membaca literatur, bertanya dan diskusi dengan teman CGP baik satu kelompok maupun kelompok lain. Serta menyimak paparan instruktur dan fasilitator terkait pemikiran KHD. Kemudian mencoba mempraktikkannya di dalam kelas secara perlahan-lahan.

Alhamdulillah perjalanan pendidikan guru penggerak angkatan 4 telah memasuki minggu kedua. Saya Milma Yasmi peserta CGP dari Kabupaten Seluma, mengalami sesuatu yang luar biasa. Saya memperoleh banyak ilmu baru yang saling terkoneksi dengan ilmu yang saya peroleh di masa sebelumnya. Kegiatan ini melengkapi kekurangan-kekurangan dalam diri saya sendiri. Bekal menjadi guru, terus-menerus diperbaharui agar melejitkan potensi diri menjadi lebih berkualitas. Mengikuti setiap sesi dari pendidikan guru penggerak menjadikan kami termotivasi untuk terus bangkit. Kami akan mengikuti arahan yang diberikan modul 1.1, baik dari fasilitator, instruktur, pendamping praktik, maupun rekan sejawat.

Pada proses pembelajaran minggu ini saya hampir tidak mengalami kendala. Hanya karena tugas yang kebetulan menumpuk di bulan ini membuat saya kesulitan mengatur jadwal untuk membuat tugas yang harus diselesaikan dan dikumpulkan tepat waktu. Alhamdulillah dengan berkolaborasi bersama CGP yang lain kami saling menguatkan dan akhirnya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Kendala yang terkadang tidak bisa dihindari juga terkait jaringan internet yang lambat atau gangguan di Kabupaten Seluma. Pengisian paket internet di data HP menjadi solusi bagi kami, artinya tidak terlalu mengandalkan jaringan wifi yang tersedia di rumah maupun sekolah. Semoga tidak terlalu sering megalami kendala jaringan internet ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline