Lihat ke Halaman Asli

Apakah Menulis Sama Dengan Naik Sepeda ?

Diperbarui: 17 Januari 2025   19:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture from Pixeltote.com 

Apa maksud dari pertanyaan ini? Untuk lebih jelasnya, pertanyaannya mungkin lebih enak seperti ini. Apakah kemampuan menulis atau skill menulis sama dengan skill naik sepeda ?

Seperti yang sering kita dengar, dan sering dijadikan referensi dalam obrolan bahwa, sekali kita bisa naik sepeda, maka seumur hidup kita akan bisa, tidak akan lupa caranya naik sepeda. Skill atau keterampilan kita mengendarai sepeda ini tidak akan hilang, walaupun tidak dilakukan secara teratur. Bahkan ketika bertahun tahun tidak pernah lagi naik sepeda. Namun, begitu mencoba lagi, maka semua akan berjalan lancar-lancar saja, tanpa masalah.

Apakah menulis juga seperti itu?

Saya sudah tidak menulis lebih dari satu bulan. Dalam satu bulan terakhir, perhatian dan waktu saya benar-benar tersita untuk satu urusan penting yang membuat saya melupakan kegatan menulis setiap malam, yang telah menjadi rutinitas selama 7 bulan terakhir.

Begitu saya kembali memiliki waktu luang dan sedikit kelegaan dimalam hari, saya terpikir untuk mulai menulis lagi. Saya sempat membuat aturan sendiri, yaitu, usahakan tetap menulis setiap malam, dalam kondisi apapun, walaupun cuma dua kalimat. Rasanya sok hebat banget ya.

Prinsip yang saya buat sendiri ini, ternyata tidak mudah untuk menjalaninya. Ketika waktu sudah ada, untuk kembali menulis, bahkan situasi ini pun tidak seketika membuat saya kembali ke rutinitas menulis. Tunda tunda melulu, besok aja lah, atau terpikir malam ini kayaknya pingin santai santai aja, dan lain sebagainya. Tanpa terasa satu minggu berlalu.

Yang saya takutkan adalah hal seperti yang seperti awal tulisan ini? Jangan-jangan latihan yang telah dilakukan dengan penuh semangat tujuh bulan terkahir, tak ada lagi bekasnya. Start from square one, lagi. Kalau begini ceritanya, agak berat juga ya.

Akhirnya malam ini saya menulis lagi. Kembali muncul semangat, "mulai saja dulu". Tidak usah mikirin judul atau konsep atau apalah.

Setelah saya coba membuat analisa sederhana, sembari menulis tulisan pertama ini, setelah absen sebulan. Maka saya mendapat sebuah hipotesa awal. Begini, menulis memang sebuah skill yang sedikit lebih kompleks dari naik sepeda.

Apa yang membuat menulis terlihat lebih kompleks ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline