Lihat ke Halaman Asli

Milla joesoef

Pendiri Taman Baca Sukabuku, menulis sebagai terapi, seorang solois yang gandrung bercengkrama demi hanyut dalam diskusi, seorang yang terjerat hening didera benak nan bising

Puisi | Amma

Diperbarui: 21 Agustus 2019   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Amma

Detak Kala bersyahadat, setiap tempo Amma babaran
Membabar anakan di padat dua puluh empat putaran
Putra Nusa, Putri Ina
Rahim rahmah pertiwi, alasan kami mengada
Nuansa darah, nuansa tulang
Di pijak negri bentukan tumpahan darah dan tulang belulang

Amma tetap esa
Tapi bapak, lain-lain belanga
Lain kubah, lain rupa
Memahat wajah di nusa antara

Amma menangis, anakan tumbuh baku menikam
Dulu-dulu dinyana, semua batu manikam
Api makan dalam sekam
Mengapa paras anana merah padam?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline