Lihat ke Halaman Asli

Self Healing Islami dengan Penyucian Jiwa, Tazkiyatun Nafs

Diperbarui: 17 Maret 2024   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freepik

Saat peluh ramai hinggap, nafas jejal pengap, kening dan sujud jauh berjarak, dada pun penuh dan sesak. Adalah tanda iman turun, imun terhuyung, dunia pun selalu nampak mendung.

Merupakan kotornya hati dan tercemarnya jiwa akibat tumpukan dosa yang menyebabkan pekatnya asap kelabu pandangan diri terhadap kehidupan. Hingga manusia terperosok semakin dalam, yang nampak hanya kabut hitam dalam gelapnya hutan belantara.

Syail Lillah Yaa Romdhon, bulan terbaik untuk healing.

Islam memberikan tuntunan self healing yang sangat indah melalui proses pembersihan dan penyucian jiwa yang dikenal sebagai Tazkiyatun Nafs.

Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan Tazkiyatun Nafs sebagai terapi jiwa, yaitu proses menyembuhkan kembali jiwa yang sakit melalui proses pembersihan diri. Dalam penelitian berjudul Hakikat Penyucian Jiwa dalam perspektif Al-Ghazali , penyucian jiwa terbagi menjadi beberapa proses.

Pertama adalah Takhall alias self cleaning. Kita membersihkan diri dari berbagai kotoran dan penyakit hati dengan bertaubat dan beristighfar. Tahapan ini berisi komitmen untuk meninggalkan segala keburukan dan hal-hal tercela baik pikiran maupun perbuatan dengan melakukan habit decluttering  yang istiqamah.

Tahapan kedua adalah Tahall alias injeksi dan self booster sifat-sifat terpuji dan kebiasaan baik yang diridhai oleh Allah. Pembiasaan ini dilakukan untuk menjaga agar hati tetap pada kebaikan dan meninggalkan keburukan, diantaranya melalui dzikir.

Setelah dua proses tersebut berhasil dilalui, tahapan terakhir adalah Tajall, yaitu kondisi saat telah tersingkap tabir antara diri seseorang dengan Allah, sehingga segala sesuatu yang ia lakukan semata-mata hanya untuk mencapai cinta dan ridhoNya.

Demikianlah bahwa Allah tidak pernah pergi, namun kitalah yang lari menjauh.

Firman Allah : Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah : 186).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline