Lihat ke Halaman Asli

TB | Fenomena Skandal Kejahatan Akuntansi Pada PT KAI (Persero)

Diperbarui: 23 Mei 2024   16:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi

Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama : Mil'q Nur Fazriah

NIM : 121211053

Mata Kuliah : Akuntansi Forensik

Universitas Dian Nusantara

Indonesia, sebuah negara yang telah beberapa tahun berjuang untuk meningkatkan kualitas akuntansi dan transparansi, telah mengalami beberapa skandal kejahatan akuntansi yang mengguncang masyarakat dan pemerintah. Skandal kejahatan akuntansi adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang berwenang untuk mengakibatkan kerugian keuangan dan reputasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas fenomena skandal kejahatan akuntansi di Indonesia, serta analisis dan data yang mendukungnya. Laporan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menunjukkan bahwa skandal kejahatan akuntansi di Indonesia telah meningkat sejak beberapa tahun terakhir.

Parameter utama yang digunakan untuk mengukur kinerja bisnis adalah laporan keuangan. Karena dampaknya yang besar, beberapa bisnis diketahui melakukan tindakan "memanipulasi" laporan keuangan mereka. Untuk meningkatkan kinerja dan tetap menarik pemegang saham dan pemangku kepentingan, termasuk investor---apalagi bagi perusahaan terbuka yang laporan keuangan tahunan (LKT)nya dapat dilihat oleh publik---biasanya dilakukan tindakan akrobat ini. Skandal laporan keuangan bukanlah hal baru.

Penipuan akuntansi yang dilakukan oleh perusahaan energi AS Enron adalah salah satu skandal paling terkenal di dunia. Enron Corporation adalah perusahaan energi yang berbasis di Houston, Texas, AS, yang didirikan pada tahun 1985 dan ditutup pada tahun 2007. Perusahaan ini melakukan praktik tidak etis, seperti menunjukkan data penghasilan yang salah dan mengubah neraca keuangan untuk mendapatkan penilaian kinerja keuangan yang baik. Setelah skandal terbongkar, Enron resmi dinyatakan bangkrut. Ini terjadi setelah harga sahamnya sempat mencapai US$ 90,56 karena praktik tersebut jatuh di bawah US$ 1. Skandal ini merupakan kebangkrutan terbesar dalam sejarah, menyebabkan para pemegang saham mengalami kerugian hingga US$ 11 miliar, atau setara Rp 159,5 triliun, menurut kurs Rp 14.500/US$. Selain itu, skandal ini menyebabkan kantor akuntan yang menangani laporan keuangan Enron dibubarkan. Arthur Anderson LLP, salah satu dari "Big Five" kantor akuntan PwC, Deloitte, EY, dan KPMG, mengakui bersalah atas tindakan kriminal tersebut dan secara sukarela mengembalikan lisensi praktik mereka.

Bagaimana di dalam negeri, khususnya di pasar modal Indonesia?

Isu manipulasi lapkeu emiten kembali ramai setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) dikejutkan dengan adanya dugaan manipulasi LKT tahun 2019 yang menerpa salah satu emiten di bidang jasa dan perdagangan di bidang teknologi informasi, PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline