Lihat ke Halaman Asli

Doa Ibu

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tidak usah dimakan kalau tidak mau, kata ibu melihat anaknya seperti kehilangan selera melihat tempe goreng dimeja. Dion melengos begitu saja masuk ke dalam kamar tanpa sepatah kata pun.

Dion memang gak selera makan, entah karena bosan dengan hidangan tempe tiap hari atau bosan dengan kemiskinannya. Ia merutuki nasibnya kenapa sih harus jadi orang miskin? banyak banget orang kaya di dunia ini, tapi kenapa Dion merasa nasibnya sedemikian buruk sehingga ia terlahir jadi orang miskin. Dion mikir mungkin karena Dion tidak punya bapak makanya miskin, semua teman-temannya punya bapak, dan mereka semua gak semiskin Dion. Tapi dimana bapak Dion? sudah mati, kata ibu,

Di dapur ibu menghela nafas melihat kelakuan anak satu-satunya, bukan satu dua kali Dion begini, cuma apa mau dikata, ibu memang cuma mampu beli tempe goreng dan kecap.

Dion.. Dion, kata ibunya dalam hati, memang cuma kamu saja yang bosan makan tempe? ibu juga bosan, tapi ibu bersyukur.

Perlahan ibu masuk ke kamarnya, menarik sobekan koran lama yang sudah lusuh dari bawah tumpukan baju di lemari. Artikel tentang seorang yan terpilih sebagai wakil pemerintah daerah.

Mendingan juga kita nak, makan tempe tapi halal, daripada seperti bapakmu ini, maunya makan enak-enak tapi dari duit gak halal.

Ibu berdoa dalam hati memohon pada yang kuasa agar anaknya menjadi anak yang soleh dan tidak tergiur harta semata.

ooOOoo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline