Milka Handayani-112110290/Universitas Pelita Bangsa/Dosen Pengampu : Purwanti.,S.Pd.MM
Dalam era digital yang semakin berkembang, informasi tersebar dengan sangat cepat. Namun, tidak semua informasi yang beredar di dunia maya adalah kebenaran. Hoaks dan disinformasi telah menjadi ancaman nyata yang mengganggu banyak aspek kehidupan, mulai dari politik, kesehatan, hingga sosial. Bagi generasi muda yang belum sepenuhnya terbiasa dengan tantangan informasi, hoaks dan disinformasi menjadi masalah besar yang dapat merusak pola pikir dan bahkan keputusan yang mereka buat.
Apa itu Hoaks dan Disinformasi?
Hoaks merujuk pada informasi palsu yang sengaja dibuat untuk menipu atau membingungkan orang. Sedangkan disinformasi adalah penyebaran informasi yang salah dengan tujuan tertentu, baik itu untuk keuntungan pribadi, politik, atau lainnya. Kedua jenis informasi ini dapat berupa berita, gambar, video, atau bahkan meme yang dimanipulasi sedemikian rupa sehingga terlihat seperti kenyataan.
Generasi yang Rentan terhadap Hoaks dan Disinformasi
Di tengah kemudahan akses internet, generasi muda, khususnya mereka yang aktif di media sosial, sering kali menjadi target utama penyebaran hoaks dan disinformasi. Tanpa keterampilan kritis dalam menilai sumber informasi, banyak orang mudah terjebak dalam perangkap informasi palsu yang beredar. Selain itu, algoritma media sosial yang cenderung menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi individu memperburuk masalah ini, menciptakan ruang informasi yang terisolasi dan memperburuk kesalahan persepsi.
Dampak Hoaks dan Disinformasi
Dampak dari hoaks dan disinformasi sangat besar. Dalam konteks kesehatan, misalnya, informasi palsu tentang vaksin atau pengobatan bisa berakibat fatal. Di bidang politik, penyebaran berita palsu bisa memengaruhi hasil pemilu dan memperburuk polarisasi masyarakat. Selain itu, hoaks dapat merusak hubungan antar individu dan menciptakan ketidakpercayaan dalam masyarakat. Informasi yang tidak diverifikasi atau dipelajari secara kritis dapat menyesatkan keputusan pribadi yang berdampak pada kesejahteraan individu maupun kolektif.
Tantangan bagi Generasi yang Tidak Kritis
Generasi muda yang belum terbiasa dengan keterampilan literasi informasi menjadi lebih rentan terhadap hoaks dan disinformasi. Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain:
Kurangnya Keterampilan Literasi Digital : Banyak individu yang tidak tahu cara memverifikasi kebenaran informasi atau memahami bagaimana informasi dapat dimanipulasi di dunia maya.