Lihat ke Halaman Asli

Milisi Nasional

Buruh Tulis

Ulama Doakan Hidayah bagi Hakim MK

Diperbarui: 19 Juni 2019   19:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: RMOLSumsel.com

Massa aksi yang mengawal sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) berlangsung secara tertib dan damai. Massa yang berdatangan berkumpul di dekat Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat untuk menyampaikan aspirasinya mengenai sidang yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi. Massa yang hadir pun terdiri dari berbagai elemen dan organisasi masyarakat yakni dari GNPF, Alumni 212, koalisi emak-emak, Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat, FUI, Aksi Bela Islam Brigade Jawara Betawi 411 dan FPI.

Para Ulama bersama massa yang hadir mengharapkan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) dapat memberikan keputusan yang adil dan mampu menyelesaikan perkara berdasarkan fakta-fakta hukum yang ada terkait dugaan kecurangan pemilu yang terjadi pada saat penyelenggaran Pilpres 2019. Mantan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua ikut hadir dalam aksi massa tersebut. Mantan Penasihat KPK itu mengharapkan MK memutuskan hasil sidang sengketa Pilpres 2019 secara jujur dan sesuai dengan tuntutan masyarakat. "Kami meminta MK memutuskan sesuai tuntutan masyarakat, sesuai dengan fakta-fakta hukum yang ada," kata Abdullah di Patung Kuda (Patung Arjuna Wiwaha), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2019).

Masyarakat yang hadir dan ikut mengawal sidang MK secara berjamaah memanjatkan doa dan dzikir sekaligus membaca Al-Qur'an, berharap para hakim Mahkamah Konstitusi terbuka pintu hatinya dan ditunjukkan kebenaran mengenai kecurangan yang terjadi pada saat pemungutan suara. Hakim MK juga dioakan agar dapat memberikan keputusan yang membawa keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Aksi doa dan dzikir secara berjamaah itu dikomandoi oleh Abdul Rosyid Abdullah Syafi'I,  Komandan Jenderal Komando Ulama Pemenangan Prabowo - Sandi (Kopassandi).

Melalui aksi damai dan tertib masyarakat berharap para Hakim MK terketuk pintu hati dan pikirannya agar mampu memberikan keadilan dan membuktikan kecurangan yang terjadi, sehingga Pemilu ulang dapat dilakukan kembali, atau Pasangan Petahan Jokowi-Maruf yang semula dinyatakan menang didiskualifikasi karena telah melakukan pelanggaran pemilu.

Tidak hanya doa, dzikir dan pembacaan Al-Qur'an secara berjamaah, para massa aksi juga melakukan bersih-bersih sampah yang terdapat di sekitar Patung Kuda dan tempat massa berkumpul. Melalui aksi ini massa ingin menyampaikan bahwa perjuangan dalam menuntut keadilan yang mereka lakukan di depan gedung Mahkamah Konstitusi tidak perlu dilakukan menggunakan cara kekerasan, melainkan sebuah aksi damai yang mencontohkan sikap luhur, bermunajat kepada Allah SWT yang Maha Adil agar menjaga dan melindungi sidang Mahkamah Konstitusi agara ada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber:
https://www.cnnindonesia.com
https://news.okezone.com
http://www.riau24.com
https://www.viva.co.id




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline