Lihat ke Halaman Asli

Mileni Nuryana

tugas kuliah

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Kelompok 14, Ajak Anak-Anak Daur Ulang Kardus Bekas Menjadi Tempat Sampah

Diperbarui: 25 Agustus 2021   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

  1. Dokpri

Pada program KKN MIT DR (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Dari Rumah) ke-12, mahasiswa diberikan arahan untuk mengikuti seluruh kegiatan selama 45 hari baik secara online maupun offline. 

Kegiatan KKN dilakukan sesuai dengan situasi di rumah masing-masing apakah termasuk ke zona yang aman Covid-19 dengan menerapkan prokes atau zona yang memang benar-benar rawan Covid-19. 

Tentu saja sebelum menjalankan program kerja yang sudah direncanakan mahasiswa perlu meminta izin Kelurahan atau RT setempat dan kegiatan yang dilakukan secara offline tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dengan Gerakan 5M.

Mahasiswa KKN dari kelompok 14 telah merencanakan beberapa kegiatan yang dapat dilakukan secara offline diantaranya bidang pendidikan, keagamaan, lingkungan, dan kesehatan. 

Salah satu kegiatan bertema lingkungan yang di lakukan secara offline ialah mengajak anak-anak untuk mendaur ulang kardus bekas menjadi sebuah kerajinan tangan tempat sampah yang berlokasi di RT 001 RW 001 Padurenan Bekasi.

Sabtu, 07 Agustus 2021 anak-anak RT 001 sangat antusias menghadiri kegiatan pada pukul 19.00 WIB. Bahan-bahan yang mereka siapkan untuk mengikuti kegiatan ini yaitu kardus bekas, lem, gunting, kertas karton, dan 1 tangkai tusuk sate.

"Kak, kenapa kita membuat tempat sampah dari kardus bekas? Kenapa kita tidak membelinya saja ke toko." ujar Miko salah satu anak SD yang mengikuti kegiatan daur ulang kardus bekas.

Dari kegiatan tersebut anak dapat memahami bahwa kardus bekas yang sudah tidak dipakai dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat salah satunya tempat sampah. 

Tujuannya yaitu mengelola dan mengurangi sampah demi terjaganya lingkungan yang bersih,  berkurangnya barang bekas yang tidak ramah lingkungan, dan dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual. 

Anak-anak juga lebih termotivasi untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memberi contoh kepada teman yang lainnya supaya menerapkan perilaku cinta lingkungan sejak dini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline