Lihat ke Halaman Asli

Milatunnajiah

Mahasiswa

Mengenal Konsep Diri Menurut Hurlock: Refleksi Diri dan Penerimaan

Diperbarui: 20 Desember 2024   00:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto saya dan Responden (Sumber: Hasil Foto Sendiri)

Konsep diri adalah cara seseorang memandang, memahami, dan menilai dirinya sendiri, baik dari segi kelebihan maupun kekurangan. Menurut Elizabeth B. Hurlock, konsep diri mencakup persepsi individu terhadap dirinya yang dipengaruhi oleh pengalaman, interaksi sosial, dan cara orang lain memperlakukannya. Konsep diri memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian dan menentukan bagaimana seseorang merespons tantangan dalam hidup. Dalam artikel ini, kita akan mengaitkan teori konsep diri Hurlock dengan wawancara yang dilakukan dengan seorang individu mengenai refleksi dirinya.

Menggali Kelebihan dan Kekurangan Diri

Hurlock menyatakan bahwa konsep diri yang sehat dimulai dari kesadaran akan kelebihan dan kekurangan. Responden yang diwawancarai mengungkapkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk mandiri, seperti bepergian atau melakukan banyak hal sendiri. Namun, ia juga merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, terutama karena terlalu menjaga perasaan orang lain. Hal ini sering kali membuatnya merasa kurang dihargai, terutama ketika orang lain tidak memperlakukannya dengan sama.

Dalam teori Hurlock, menjaga keseimbangan antara mengenali kelebihan tanpa berlebihan dan menerima kekurangan tanpa merasa rendah diri adalah kunci untuk membangun konsep diri yang positif. Kesadaran ini menunjukkan bahwa individu sedang berproses untuk memahami dirinya dengan lebih baik.

Penerimaan Sosial dan Penghargaan Diri

Salah satu elemen penting dalam konsep diri menurut Hurlock adalah penerimaan sosial. Responden merasa bahwa penerimaan dan penghargaan dari orang lain bersifat parsial---sebagian orang menghargainya, tetapi ada juga yang tidak. Pengalaman ini menunjukkan bagaimana interaksi sosial dapat memengaruhi perasaan individu terhadap dirinya sendiri. Hurlock menekankan bahwa lingkungan yang mendukung akan meningkatkan rasa percaya diri, sementara lingkungan yang tidak mendukung dapat membuat seseorang meragukan dirinya sendiri.

Optimisme dan Sumber Motivasi

Hurlock menyebutkan bahwa sumber motivasi internal atau eksternal dapat memengaruhi bagaimana seseorang merespons tantangan hidup. Dalam wawancara ini, responden menyebutkan bahwa ibunya menjadi alasan utama untuk tetap optimis. Hubungan yang kuat dengan figur penting, seperti ibu, menunjukkan bagaimana dukungan emosional mampu memperkuat konsep diri individu, bahkan di tengah berbagai rintangan.

Mengelola Emosi dan Konflik

Kemampuan mengelola konflik juga menjadi bagian penting dari konsep diri. Responden mengakui bahwa ia sering kesulitan mengontrol emosi saat menghadapi konflik, tetapi menemukan cara untuk tetap tenang, seperti mendengarkan musik. Menurut Hurlock, menemukan mekanisme coping yang tepat dapat membantu individu untuk tetap menjaga stabilitas emosinya, sehingga tidak terjebak dalam siklus negatif.

Memandang Diri Secara Positif

Penting bagi seseorang untuk memandang dirinya secara positif meskipun memiliki kekurangan. Responden mengungkapkan bahwa ia menggunakan humor dan rasa percaya diri sebagai bentuk apresiasi terhadap dirinya sendiri. Pernyataan seperti "gue cakep gila, gue oke kok" menjadi cerminan dari self-affirmation, yaitu bentuk penguatan diri yang dapat membantu individu menghadapi kritik atau kelemahan pribadi. Menurut Hurlock, sikap ini merupakan bagian dari konsep diri yang sehat, di mana seseorang mampu menemukan hal-hal baik dalam dirinya meski menghadapi keterbatasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline