Lihat ke Halaman Asli

Milatunnajiah

Mahasiswa

Tidak Denganmu, Maka Tidak Jatuh Cinta

Diperbarui: 23 Juli 2024   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Aku dan semestaku

Aku masih ingat saat pertama kali kita bertemu. Dunia berubah dalam sekejap, seolah-olah seluruh alam semesta bersatu untuk mempertemukan aku dan kamu. Sejak saat itu, semua hal berubah. Banyak hal baru yang hidup baru kusadari saat bertemu denganmu. Kamu sudah menjadi bagian terpenting sejak awal, kita sudah memulainya dengan kepastian yang bertahap. Aku menemukanmu di segala sisi saat aku ingin membuka hati. Pada akhirnya, cerita dimulai persis saat aku menyatakan, aku mencintaimu dan tertarik kepadamu.

Sayang,

selamat tanggal 23 untuk kita. 

Selamat kita bisa bertemu tanggal ini di tiap bulan dengan hangat dan rapih.

Aku terlalu kusut memikirkan bagaimana mengungkapkan bahwa aku benar-benar mencintaimu.

Aku mencintai hingga tidak bisa melihat satupun kekurangan yang ada.

Sayang, terima kasih atas segala hal. Munkin nanti ada kalanya pundakmu sudah terlalu berat. Tidak salahnya kamu berbagi denganku. Kamu boleh jadi siapa saja depanku. Jadi anak kecil yang suka mainan, jadi pemuda yang ingin menjadi ini, ingin menjadi itu, atau jadi dirimu yang suka menjelaskan apa yang kamu suka, apa yang kamu ingin, dan cerita seperti apa dan bagaimana perasaanmu akhir-akhir ini. Jadi diri kamu, aku selalu jatuh cinta dengan diri kamu. Jangan lalui badai itu sendirian. Ada aku di dalamnya. Aku selalu di samping, di depan, dan di belakang menjagamu sebisaku. Benar-benar semampuku.

Terima kasih selalu menamani. Terima kasih karena kamu selalu siap siaga saat aku kenapa-kenapa. Selalu usahakan aku tersenyum, sedih saat aku menangis, dan khawatir saat aku sedih. Terima kasih sudah beri kepedulian manis itu. Aku mencintai dan menyayangimu. Perempuan sangat beruntung, aku perempuan itu. Perempuan beruntung yang memilikimu satu dari banyaknya laki-laki di dunia ini

Maaf aku sering kali membuatmu patah. Aku sering kali membuat tidurmu tidak nyenyak, memberi jejak kotor dalam pikiranmu. Maaf aku sulit dimengerti, dan membuatmu berkali-kali menurunkan ego agar aku tenang dan kita baik-baik saja. Aku sangat berterima kasih. Aku mencintai dan menyayangimu sayang. I love you more than ever <3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline