Lihat ke Halaman Asli

Miftach Salim

Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Followership Itu Apa?

Diperbarui: 1 Desember 2019   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diambil dari radarbangsa.com

Sabtu 30 November 2019 - Bertempat di hotel Grand Inna di ruangan majapahit tadi pagi diadakan sebuah acara yang anti - mainstream. JIka seminar - seminar sebelumnya pasti berbicara tentang Leadership maka pada acara ini diadakan " Seminar Nasional Followership". Seminar ini di isi oleh salah satu pakar followership di Indonesia yaitu Mas Muhsin Budiono, dr. Mas Muhammad Nawar Arifin MBBS., MS(Orth)., CMIA, dan Prof. Daniel M. Rosyid Ph.D M.RINA dengan pembicara pak Imam Dwihartanto.

Seminar ini sangat menarik karena ini adalah seminar nasional followership pertama di indonesia. Mungkin ini adalah sejarah awal terbentuknya followership yang akan menyebar di lini - lini pemikiran manusia indonesia. Sejarah Followership memang sudah ada sejak abad aristotle masih hidup. kemudian di luar negeri juga mulai Terbentuk gerakan tentang pentingnya followership tahun 1988 an. 

Suasana hotel  grand inna yang eksklusive membuat acara ini membuat kesan mewah bagi para pesertanya. Meja - meja Bundar dengan satu meja diisi oleh 7 orang menghiasi laman ruangan majapahit itu. Kumpulan peserta adalah para mahasiswa kebanyakan.

Kebanyakan dari mereka Antusias dengan seminar ini karena followership pastilah asing sekali di telinga mereka. Acara dimulai pada pukul 8 pagi di awali dengan pembukaan oleh pak  Imam sebagai moderator kemudian disusul  dengan Tarian Tradisional dari Banyuwangi.

Setelah itu tibalah pada puncak acara yaitu masuknya mas Muhsin Budiono yang menjelaskan tentang Apa itu Followership?. Followership sendiri adalah pemikiran terbalik dari leadership dimana meletakkan follower sebagai orang yang cukup penting bagi suatu perusahaan yang sama -sama ingin mencapai common purpose perusahaan.

Jadi, para follower ini dianggap bisa memberi masukan - masukan dan ide bagi perusahaan demi kemajuan perusahaan juga. Jadi, kalau selama ini pemimpin yang selalu mengarahkan kebijakan perusahaan dan para bawahan menuruti saja maka dengan prinsip followership hal ini tidak berlaku. 

Hukum kepemimpinan yang dimana selalu pemimpin yang memikirkan semua adalah kuno. Karena sejatinya para follower juga memiliki ide dan dapat diajukan sebagai masukan yang bagus. Kemudian dengan prinsip followership ini, tidak semua follower akan terus menjadi follower.

Follower bisa jadi leader jika kapasitas dan sikonnya tepat. Justru seorang leader yang pernah menjadi follower itu lebih bagus karena mereka lebih memahami tentang kondisi suatu organisasi atau sistem tersebut.
seperti kata aristoteles " He who cannot be a good  Follower, cannot be a good leader".  

Tahukah anda bahwa ilmu followership lebih efektif dipelajari untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dari sebuah team. menurut beberapa penelitian Strong Followership can improve quality and efficiency of team. Bahkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mac kenzie(maaf kalau salah) strong followership ini dapat meningkatkan 17 - 43 % efektifitas.   

Lalu apa seh Output ilmu ini, ilmu Followership ini?

Dengan ilmu ini Maka para follower diharapkan menjadi The great partner for organisation. The great partner ini juga dimungkinkan akan menjadi leader suatu saat nanti. Leader yang lebih memahami kondisi organisasi. setelah itu mas muhsin selesai dengan materinya. sebenarnya banyak tetapi tidak semua saya catat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline