Takdir, sesuatu yang terjadi di masa yang akan datang. Takdir selalu ingin diketahui orang -- orang yang penasaran. Ia adalah keadaan diri setiap orang di masa yang akan datang. Takdir bisa baik dan bisa buruk.
Dan kebanyakan dari kita pastilah mengharapkan takdir yang Baik. Yang akan menjadikan diri kita lebih baik dari yang sekarang. Yang terlahir miskin akan berharap menjadi kaya. Yang awalnya bodoh berharap pintar. Yang sekarang belum memiliki pasangan berharap segera bertemun jodohnya.
Dari harapan -- harapan manusia itu maka muncullah usaha untuk menebak takdir seseorang. Para penebak takdir ini akan disebut peramal.
Para peramal ini konon katanya dapat menebak Takdir seseorang dengan bantuan para perewangannya, struktur bintang -- bintang, cetakan garis tangan, dan lain sebagainya. Para pemercaya peramal ini akan percaya bahwa apa yang dikatakan sang peramal adalah benar dan akan terjadi pada dirinya.
Dia akan senang jika mendapat kabar baik dan akan frustasi jika mendapat kabar buruk. Meskipun kenyataanya tidak semua yang dikatakan para peramal itu adalah kebenaran.
Apakah takdir bisa diramal? Padahal dalam al quran sudah dipaparkan bahwa
Dalam surat an Naml [27] ayat 65, Allah SWT mengingatkan bahwa tiada seorang pun yang mengetahui perkara gaib, kecuali Allah. Dan Dia tidak akan memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang gaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya. (QS al Jin [72] : 26-27).
Saya dulu adalah orang yang percaya bahwa takdir bisa diramal. Saya percaya bahwa saya termasuk pemilik bintang scorpio dan punya sifat yang ditulis pada kertas koran yang pagi hari terbit. Selalu saja ada ramalan tentang apa yang akan terjadi hari ini pada semua bintang.
Sangat naiff... Kepercayaan itu luntur ketika banyak menemukan ketidaksesuaian ramalan hari ini dengan perasaan. Kebanyakan ramalan hanya menyerempet saja tidak pernah 70 % ke atas keakuratannya.