Lihat ke Halaman Asli

Mila SeptianHaryati

Menulis bukan hanya gerak tangan. Tapi juga gerak pikiran dan hati. Pastikan, pikiranmu terisi Dan hatimu bersih.

Cara Mencintai yang Benar dan Mengikhlaskannya

Diperbarui: 19 September 2018   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Life is choice

Memiliki "perasaan" kepada seseorang adalah anugerah dari Sang Maha pemilik cinta dan kasih. 

Arrahman Arrahim ketika perasaan itu datang? apakah kau bisa menolak? jawabanku tentu Bisa, tapi dengan syarat ada hati yang kecewa. kecewa tak bisa memilikinya dan Itu lagi-lagi hanya soal waktu.

Tapi adahal yang perlu diingat oleh kaula muda "seperti saya" bahwa   "hidup" bukan melulu soal CINTA dan Merasakan CINTA. 

Tapi hidup adalah tentang berkarya dan bermakna. Saya tidak mengatakan mencintai seseorang itu salah, tidak! tapi tahukah Anda? saat hati mulai mudah untuk mencintai seseorang, saat itulah hati mulai merasakan rindu. Pikiran mulai membayangkan 'sosok itu'. Dan pada akhirnya, jika hati tidak berlabuh pada sosok yang dinanti, jika tidak merelakannya diawal. Maka bersiap-siaplah untuk terluka dan kecewa.

Sebelum terluka. Mulailah memilih untuk mengikhlaskan dia dengan cara menjauhinya. Sebelum kecewa. Mulailah memilih untuk mengikhlas dia, dengan terus memantaskan diri menjadi manusia yang cemerlang dan pastikanlah, bahwa untuk menjadi terdepan dalam semua urusan (dunia, akhirat) diperlukannya ilmu yang terus dipelajari dan diaplikasikan memerlukan keistiqomahan dalam beramal.

dan yang paling penting adalah soal cinta yang benar, yakni dengan jalan untuk mulai mencintai sang pemiliki cinta yang sebenarnya. Itu tidak lain yakni  "ALLAH SWT"

Mulailah menjauhi hal-hal yang menjadikanmu terlihat baik di hadapan manusia. 

Mulailah mendekati hal-hal yang menjadikanmu terlihat baik di hadapan Allah.

Berhentilah menjadi mata-mata untuk orang yang kau sedang cintai. Berhentilah, jika memang kau anggap mencintai itu anugerah dari-Nya, maka jagalah ia dengan ketakwaan. Jangan membuat cinta yang kau rasakan menjadikanmu "bodoh" dan "mundur kebelakang". 

Milailah untuk miliki cara pandang kedepan, jika kau tidak mengubah langkah mu meraih cinta yang sebenarnya, maka kau tidak akan pernah merasakan cinta tersebut dengan nikmat dan dengan  ketulusan yang sebenarnya. karena sebaik-baiknya cinta yang patut kau harapakan adalah cinta dari Allah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline