Setiap tahunnya hipertensi terus meningkat, tidak hanya di dunia saja tetapi di Indonesia juga terus meningkat. Penyakit hipertensi menjadi masalah global yang sedang terjadi di Indonesia. Jumlah penderita hipertensi secara nasional berdasarkan data RISKESDAS mencapai 34,1% pada penduduk berusia 18 tahun, ditahun 2018. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 pada usia yang sama, penderita hipertensi mencapai 25,9%.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan penderita hipertensi sebanyak 8,3% pada kurun waktu 5 tahun. Kesadaran penduduk Indonesia akan terjadinya hipertensi dikalangan masyarakat sangat buruk sehingga perlu ditingkatkan kesadaraannya dan perlu meningkatkan literasi kesehatan tentang faktor resiko terjadinya hipertensi.
Faktor penyebab munculnya hipertensi, salah satunya yaitu umur. Pada umur > 40 tahun mempunyai risiko lebih besar untuk terjadi tekanan darah tidak terkendali dibandingkan umur 18-40 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak hanya kalangan orang tua saja yang terkena hipertensi tetapi banyak sekali remaja-remaja kekinian yang terkena hipertensi. Sebenarnya menurut masyarakat awam hipertensi memang merupakan penyakit yang identik dengan lansia. Gaya hidup remaja saat ini yang bisa dibilang tidak sehat, menjadikan sesesorang terkena hipertensi.
Sejak dini harus kita ketahui bahwa banyak penyebab yang dapat menjadi pencetus munculnya hipertensi. Ada dua penyebab yang dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi yang pertama penyebab yang dapat ditanggulangi : alkohol, kebiasaan olahraga, stress, pola makan, konsumsi garam, kopi maupun kepatuhan minum obat antihipertensi (OAH). Kedua, penyebab yang tidak dapat ditanggulangi : jenis kelamin, genetik, ras dan umur.
Penyebab tersebut harus diketahui sejak dini oleh remaja ataupun orangtua sehingga harus ada perhatian yang lebih supaya orang tersebut tidak terkena hipertensi. Seperti contohnya, pada faktor yang dapat dikendalikan itu dipengaruhi oleh sikap kita sendiri, bisa atau tidaknya mengendalikan faktor tersebut melainkan malah sebaliknya tidak bisa mengendalikannya. Seperti pada orang yang sering mengonsumsi garam berlebih maka akan menjadi kebiasaan orang tersebut dan jika orang tersebut mengurangi konsumsi garam maka makanan tersebut terasa hambar baginya.
Kebanyakan orang selalu mengabaikan atau tidak menyadari bahwa mereka terkena hipertensi. Maka masyarakat sejak dini tahu bahwa langkah-langkah yang harus dilakukan supaya tidak terkena hipertensi.
Dalam sebuah penelitian bahwa langkah-langkah tersebut seperti meningkatkan aktivitas fisik, mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, menjaga pola makan yang teratur, pengenalan dini mengenai hipertensi, diagnosa, dan pengobatan yang teratur dapat mencegah risiko terjadinya hipertensi. Sehingga jika langkah-langkah tersebut dijalankan dengan baik maka mengurangi resiko terjadinya hipertensi.
Orang yang sedang menderita hipertensi harus menjaga dirinya sendiri supaya tidak mengalami komplikasi yang diakibatkan oleh hipertensi tersebut. Komplikasi yang diakibatkan oleh hipertensi adalah penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal kronik, ataupun bisa terjadinya kematian. Maka dari itu masyarakat harus melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan penyuluhan dini terhadap penderita hipertensi maupun terhadap orang yang belum terkena hipertensi.
Hipertensi tidak hanya dapat menimbulkan komplikasi saja, tetapi juga dapat mengakibatkan terjadinya penyakit tidak menular. Faktor risiko terjadinya hipertensi juga menjadi pencetus adanya penyakit tidak menular seperti penyakit ginjal, penyakit jantung, otak, stroke maupun mata (gangguan penglihatan). Jadi faktor risiko tersebut harus diketahui oleh orang yang terkena hipertensi, supaya orang tersebut tahu tanda atau gejala yang mengakibatkan penyakit tidak menular.
Banyak penyebab pencetus munculnya hipertensi. Terdapat dua faktor penyebab hipertensi yaitu genetik dan lingkungan. Dari faktor-faktor tersebut meliputi : obesitas, stress, konsumsi garam berlebih, merokok, dan alkohol. Dapat disimpukan bahwa ada penyebab yang tidak dapat ditanggulangi yaitu genetik sedangkan yang dapat ditanggulangi yaitu lingkungan. Tetapi masyarakat biasanya tidak memperhatikan faktor-faktor tersebut.
Dapat diketahui bahwa faktor terjadinya hipertensi salah satunya adalah merokok. Dalam sebuah kajian bahwa merokok dapat mempegaruhi dan membahayakan jantung karena kandungan dari tembakau yang digunakan dalam pembuatan rokok tersebut dan mengandung zat nikotin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang merokok berpotensi untuk terkena hipertensi dibandingkan orang yang tidak merokok. Tetapi beda halnya dengan orang perokok pasif, bisa jadi terkena hipertensi.