4). Teori Psikososial Erik Erikson merupakan salah satu teori perkembangan manusia yang paling berpengaruh. Berikut adalah ringkasan tentang teori tersebut:
* Teori Psikososial Erik Erikson
Erik Erikson, seorang psikolog Jerman-Amerika, mengembangkan teori ini pada tahun 1950-an. Teori ini menjelaskan bahwa perkembangan manusia terjadi melalui delapan tahap psikososial yang berbeda, mulai dari masa bayi hingga usia lanjut.
* Delapan Tahap Perkembangan Psikososial
-Tahap 1: Kepercayaan vs. Keraguan (0-1 tahun) : Bayi membangun kepercayaan atau keraguan terhadap lingkungan sekitar berdasarkan respons orang tua.
-Tahap 2: Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan (1-3 tahun) : Anak belajar mengembangkan otonomi dan mandiri, atau merasa malu dan keraguan.
-Tahap 3: Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun) : Anak memulai inisiatif dan mengambil keputusan, atau merasa bersalah dan takut.
-Tahap 4: Industri vs. Inferioritas (6-12 tahun) : Anak belajar mengembangkan kemampuan dan merasa bangga, atau merasa inferior.
-Tahap 5: Identitas vs. Kebingungan Identitas (12-18 tahun) : Remaja mencari identitas dan peran dalam masyarakat, atau merasa bingung.
-Tahap 6: Intimasi vs. Isolasi (18-40 tahun) : Dewasa muda membangun hubungan intim dan komitmen, atau merasa isolasi.
-Tahap 7: Generativitas vs. Stagnasi (40-65 tahun) : Dewasa membangun kontribusi pada masyarakat dan merasa bangga, atau merasa stagnan.
-Tahap 8: Integritas vs. Despair (65 tahun ke atas) : Lansia merefleksikan hidup dan merasa puas, atau merasa putus asa.
* Konsep Kunci
1. Krisis Psikososial : Konflik antara kebutuhan individu dan tuntutan sosial.
2. Virtue : Hasil positif dari setiap tahap.
3. Ego : Struktur psikologis yang mengatur perilaku.
4. Identitas : Kesadaran diri dan peran dalam masyarakat.
# Implikasi
1. Pemahaman perkembangan manusia yang komprehensif.
2. Pengembangan strategi pendidikan dan pelayanan sosial.
3. Meningkatkan kesadaran diri dan pengambilan keputusan.
4. Membantu individu mengatasi krisis psikososial.
# Kritik dan Pengembangan
1. Kurang mempertimbangkan faktor biologis dan genetik.
2. Terlalu fokus pada perkembangan Barat.
3. Kurang mempertimbangkan perbedaan individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H