Lihat ke Halaman Asli

Inspiratif! Inilah Kisah Kedai Kopi yang Berawal dari Tongkrongan hingga Menjadi Besar

Diperbarui: 10 Desember 2021   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber : IG @barayakopi_bjrs)

                                                                                                      

Ciamis. Tren atau budaya meminum kopi di kalangan masyarakat Indonesia saat ini sudah mencapai pasar yang besar. Siapa sangka bermula dari obrolan tongkrongan bisa menjadi  kedai kopi yang cukup memiliki nama di kecamatannya. Baraya Kopi, bermodalkan dengan pengalaman sang owner (Azmi Mafaza) yang pernah tinggal dikota Tasikmalaya. Ia awalnya sering menghabiskan waktu di kedai kopi dan suka dengan kopi lalu karena rasa penasarannya ia mulai coba-coba menyeduh kopi ditempat tersebut.

“Dulu awalnya nongkrong terus penasaran pengen nyoba, ya awalnya hobby terus jadi keterusan deh”. Ucap Azmi. Hal ini membuat azmi sedikit demi sedikit terpengaruh oleh teman baristanya. Pada akhirnya ia membeli peralatan untuk membuat kopi untuk dirumah. Ia tergerak untuk membuat kedai kopi kecil kecilan dirumahnya yaitu kecamatan Banjarsari. Baraya Kopi memulai perjalanannya di sebuah kamar kecil dan pelanggannya merupakan teman-temannya sendiri.

Perjalanan tidak akan selalu mulus, awalnya Azmi mendapat pertentangan dari keluarganya. Mereka  meragukan usahanya karena tempatnya yang kurang strategis. “Sempet dapet omongan-omongan gaenak dari keluarga, ya mereka kaya meragukan gitu soalnya tempatnya masuk gang dan pada akhirnya bisa berjalan tiga tahun”, ujarnya. Azmi bisa membuktikan bahwa dia ingin serius untuk menggarap usahanya. Ia hobby dan cinta dalam dunia perkopian ini. Motivasi awalnya adalah untuk membuat tempat nongkrong kawan-kawannya. Tetapi ia melihat peluang usaha yang menjanjikan.

Kamar depan miliknya dirombak menjadi bar untuk melayani pelanggan. Kursinya bermula menggunakan kursi dari rt yang sering dipakai hajatan. Bukan hanya itu, iya memulai dengan alat yang tidak layak untuk sebuah kedai kopi. Ia menggunakan alat-alat yang biasa digunakan untuk rumahan bukan untuk komersil. Perlahan-lahan kedai kecil-kecilanya pun mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut dibagi-bagi untuk modal dan untuk mengembangkan usahanya.

Hingga akhirnya ia merombak sebagian rumah orang tuanya. Sedikit demi sedikit ia membuat atap dihalaman rumahnya untuk memperbesar kedainya. Kursi dan mejanya pun kini berubah menjadi lebih layak seperti kedai kopi lainya. Baraya Kopi sempat memiliki dua pegawai, namun karena pandemi kondisi finansialnya cukup memburuk hingga akhirnya hanya ia sendiri.

Ami, sapaan akrabnya sering tour ke beberapa kedai kopi untuk mempromosikan kedainya juga untuk silaturahmi. Hal ini membuat kedainya memiliki jangkauan yang luas. Pelanggannya bukan hanya sekitaran Kecamatan Banjarsari saja. Namun, pelanggannya banyak yang dari luar kabupaten. Skalanya pun sudah sudah membesar dari hanya Kecamatan Banjarsari hingga Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Ciamis. Ini yang membuat kedainya bisa bertahan lama dan bertahan tiga tahun.

Tak hanya itu, ia juga sering memberikan promo. Biasanya pada bulan ramadhan dan promo untuk pelanggan yang puasa senin-kamis. Baraya Kopi juga serng mengadakan live acoustic setiap malam minggu dan juga nonton bareng sepak bola. Hal ini menjadi daya tarik pelanggan untuk membeli produknya atau hanya sekedar nongkrong.

Sekarang kedai kopinya sudah memiliki nama besar dan ramai pengunjung. Orang lain mulai melihat peluang usaha ini karena melihat banyak peminat kopi di Kecamatan Banjarsari yang pada akhirnya kedai kopi mulai menjamur di Kecamatan ini. Sekarang Baraya Kopi Banjarsari sudah bertahan selama tiga tahun dan Azmi sudah mengalami jatuh bangun. Bukan hanya itu, ia dan beberapa owner kedai kopi lain membuat suatu forum untuk pencinta kopi daerah Kecamatan Banjarsari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline