Lihat ke Halaman Asli

Mila Lestari

Mahasiswa

This is Me

Diperbarui: 17 Oktober 2022   02:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

        Hai, kenalin nama aku Mila Lestari, atau biasa dipanggil mila. Lahir di Aceh Besar, tepatnya di Desa Meunasah Tuha itulah tempat tinggal  ku sekarang. Masa kecilku pada umumnya sama seperti anak-anak yang lain, seperti bermain, belajar, dan lain-lain. Sama juga seperti orang lain pada biasanya mulai sekolah dari TK, SD, MTsN, MAN dan melanjutkan sekarang ke Perguruan Tinggi. Saat di sekolah dulu aku salah satu siswa yang aktif dalam berorganisasi, aku suka bergaul dengan semua orang, bergaul itu sangat menyenangkan dimana kita bisa belajar banyak dari orang-orang yang sudah berpengalaman dan bisa saling berbagi cerita. Singkatnya, hal yang menyenangkan dan yang paling dirindukan adalah masa-masa di sekolah dulu. Itulah, kenapa kita harus menikmati masa remaja dengan hal-hal yang bermanfaat dan menciptakan momen-momen yang bisa dikenang saat tamat nanti. Dan itulah yang aku rasakan saat ini, karena jika sudah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sudah pasti rencana ke depannya akan semakin sulit. Aku masih ingat dengan perkataan guru di sekolah dulu, beliau bilang jika ada masalah dan apa yang akan dihadapi maka nikmatilah jangan lari dari masalah itu, tapi jalani dan selesaikan. Suatu hari kamu akan merasakan manisnya sebuah hasil dari kerja jerih payah mu sekarang. 

       Selepas dari itu, aku juga suka travelling, seperti mendaki gunung. Aku memang belum pernah mendaki gunung dan jika ada kesempatan aku sangat ingin mendaki gunung bersama partner aku nanti, dan bagi kamu yang membaca ini semoga juga bisa mendaki gunung bersama partner kalian. Aku sangat menyukai alam mungkin karena aku dulu pernah ikut salah satu organisasi di sekolah terkait mengenai alam, maka dari situlah timbul akan ingin menikmati keindahan alam yang ada di dunia ini. Dan mungkin karena nama akhir saya Lestari makanya saya suka melestarikan dan ingin mengenal alam lebih luas lagi, *bercanda. Mendaki itu menyenangkan bagiku dimana kita bisa menikmati alam, dan kita berinteraksi dengan alam. Bukan hanya untuk senang saja, alam perlu untuk kita jaga mulai dari kita sendiri untuk tidak mencemarkan dan menghilangkan asal keindahannya.  

       Disini juga aku ingin berbagi cerita tentang support system terhebat aku, ya dia adalah ibuku sendiri bukan hanya sebagai seorang ibu ia bisa menjadi sosok teman yang aku ceritakan semua keluh kesah tentang masalah yang aku hadapi dan selalu saja ada jalan keluar dari setiap masalah. Dia adalah orang terhebat yang pernah aku miliki, aku sangat bersyukur karena dilahirkan oleh orang baik sepertinya. Mungkin aku masih malu untuk mengungkapkannya langsung, tapi aku tau betapa hebatnya dia mendidik anak-anaknya untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Semoga kalian diluar sana bisa menyayangi dan menghormati ibu walaupun terkadang ada beberapa hal yang terkadang membuat kalian sedikit sedih dan marah karena perkataannya yang tidak enak, namun percayalah itu semua karena ia ingin memperbaiki kesalahan kita dan untuk mengingatkan ke jalan yang baik. Ketahuilah orang tua mu yang selalu ada di belakangmu saat kamu jatuh.

       Terkadang, orang-orang tidak tau apa yang harus aku lalui sampai bisa berada dititik ini dalam hidup. Diragukan, dibanding-bandingkan, dipandang sebelah mata, diremehkan dan rasanya bohong ya kalau aku bilang semua itu tidak berdampak bagi aku ke pola pikir dan juga cara pandangku terhadap diri, tapi kemudian aku mencoba untuk duduk dan berdialog  dengan diriku, aku mau menjadi pribadi yang seperti apa, ternyata jawabannya adalah aku mau menjadi manusia yang bukan hanya bisa bertahan dalam hidup tapi juga berkembang, aku mau menjadi manusia yang bukan melunak bukan mengeras namun mewangi ketika dihadapkan dengan tantangan dalam hidup seperti bubuk kopi yang disiram air panas. Jadi belajar untuk mencintai diri sendiri adalah langkah terbaik yang pernah aku buat dalam hidup, karena dari situ aku jadi bisa mengetahui nilai diriku. Kemudian aku menyadari bahwa aku berhak menjadi versi terbaik dari diriku, dan aku menyadari bahwa aku dan juga kalian semua begitu berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline