Beberapa waktu yang lalu, saya sempat beberapa kali menonton program yang baru-baru ini tayang di salah satu TV swasta nasional negeri ini. Tayangan berkategori 17+ yg disiarkan tengah malam ini, dipandu oleh 3 host pria dan 1 co-host yg biasanya wanita. Host prianya didandani ala kakek-kakek, dan co-hostnya sengaja dipilih yang berbodi montok serta didandani ala babu dari negeri Pangeran Charles, lengkap dengan topi dan celemek putihnya.
Seperti program Talk Show lainnya, tayangan ini juga menghadirkan bintang tamu. Dan sepertinya bintang tamu inilah yang menjadi daya tarik terbesar program ini. Bintang tamu yang dihadirkan biasanya wanita-wanita cantik, seksi, dan bertubuh aduhai yang berprofesi sebagai artis, fotomodel, atau bintang iklan. Dan tidak cukup sampai disitu, busana yang dikenakan bintang tamu dalam tayangan yang berdurasi lebih dari 1 jam ini, seringnya adalah pakaian yang 'menantang adrenalin' kaum Adam, dengan busana atasan ber konsep ' ruang terbuka hijau ' dan bawahan ' batas atas maksimum '. Saya yakin 100% , pemirsa terbesar tayangan ini sudah pasti bergender laki-laki, yang normal tentunya.
Menurut saya sebenarnya tak ada yang istimewa dengan acara ini. Topik yang disuguhkan tak terlalu krusial untuk diperbincangkan. Bintang tamu yang dihadirkan juga tak melulu selebriti kenamaan. Ada juga 'nyempil' bintang tamu yang entah artis entah bukan, tapi sudah ingin disebut sebagai selebriti,walau kenyataannya baru tampil 1-2 kali di televisi sebagai figuran atau cameo di sebuah film abal- abal bergenre esek-esek atau komedi. Kadang diundang juga fotomodel yang lebih sering berpose di majalah khusus pria dewasa, sehingga membuat saya mengernyitkan dahi karena merasa tak pernah melihat selebriti yang satu ini nongol di TV.
Ada beberapa hal yang mungkin membuat pemirsa laki laki betah menonton acara ini, selain tentunya suguhan bintang tamu yang hot menempati porsi tertinggi. Tingkah polah aki-aki centil inilah yang kerap kali mengundang tawa penonton. Setiap pembahasan atau komentar selalu dipelintir sebagai pembahasan yang berkaitan dengan 'aktivitas tempat tidur',dan kadang disertai dengan 'praktek kerja lapangan' yang tentunya diperankan oleh si bintang tamu seksi tadi, yang sudah barang tentu gerak gerik mereka membuat para lelaki gemas, menahan nafas, dan ujung-ujungnya lemas . Selebihnya bagi saya, tak ada hal menarik lainnya yang bisa digali dari acara ini.
Sampai saat ini, tayangan tersebut masih aman, belum diblacklist oleh KPI, masih ' panjang umur' karena lumayan sering wara-wiri seminggu 5x di layar televisi. Mungkin KPI belum mendapatkan pengaduan dari masyarakat yang keberatan dengan acara ini. Dan yang ingin saya ketahui adalah apa untungnya menonton acara ini bagi laki - laki. Mungkin sebaiknya saya harus menanyakan secara langsung kepada mereka, kaum laki-laki yang menjadi pemirsa setia acara ini. Laki- laki beneran tentunya, yang normal, bukan lelaki jadi- jadian....!
Salam insomnia,
Mila F. Yusuf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H