Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Karakter Sekaligus Pelestarian Budaya Lokal Melalui Permainan Tradisional

Diperbarui: 4 Juli 2021   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa KKN UM Desa Pakisjajar menyelenggarakan perlombaan permainan tradisional yang disambut antusias oleh anak-anak Desa Pakisjajar. Dengan partisipasi oleh anak-anak panti asuhan “Nurul Hadi” dan anak-anak warga Dusun Trajeng membuat permainan yang hampir punah seiring berkembangnya zaman ini kembali dimainkan. Adapun manfaat dari diadakannya perlombaan permainan tradisional yakni untuk melestarikan kearifan lokal yang ada juga untuk mengajak anak-anak bergerak aktif sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik yang diikuti gerak seluruh tubuh yang meliputi aspek kecepatan, kelincahan, ketangkasan, kekuatan, serta taktik dan strategi bermain. Selain itu, permainan tradisional juga sebagai media pembelajaran penanaman nilai-nilai karakter antara lain sportivitas/kejujuran, kerjasama tim, dan kecerdasan/kreatif.

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2021 dan 30 Juni 2021 di halaman panti asuhan “Nurul Hadi” yang diikuti oleh anak-anak panti asuhan dan anak-anak warga Dusun Trajeng yang berjumlah 32 anak. Pelaksanaan diawali dengan melakukan senam bersama lalu dilanjutkan dengan pembagian tim. Tim berjumlah enam dan setiap tim berisikan 5-6 orang. Tiap tim terdapat kakak pendamping yang bertugas mengarahkan dan mengondisikan anak-anak. Pada hari Senin, 29 Juni 2021 dilaksanakan dua jenis perlombaan yaitu permainan sarung berjalan dan estafet kardus. Serta pada hari Selasa, 30 Juni 2021 ada perlombaan estafet kelereng dan bakiak. Perlombaan meliputi babak penyisihan, babak semi final, dan babak final. Setelah selesai dilaksanakan perlombaan pada hari kedua, selanjutnya adalah pengumuman juara sebagai bentuk apresiasi atas kemenangan yang diraih.

Perlombaan sarung berjalan dalam setiap tim dilaksanakan oleh lima orang, dengan cara bergandengan tangan (tidak boleh lepas), lalu sarung mulai berjalan dari orang pertama serta kembali lagi kepada orang pertama, dan terakhir sarung dikenakan oleh orang pertama tersebut dengan rapi.

Perlombaan estafet kardus. Perlombaan ini dilaksanakan tiap tim dengan cara berdiri dibelakang garis start, lalu saat ada aba-aba “YA”, tiap tim baru boleh melemparkan kardus ke lintasan dan ketika musik dinyalakan, tiap tim harus berjoget ditempat (tidak boleh beranjak dari tempat), kemudian setelah musik dimatikan boleh kembali melanjutkan permainan sampai garis finish.

dokpri

Permainan yang dilombakan dihari yang kedua ini adalah balap bakiak atau terompah dan permainan estafet kelereng. Untuk lomba yang ke 3 yaitu lomba balap bakiak, setiap tim terdapat 4 orang yang bermain dengan 1 orang sebagai cadangan. Tim dinyatakan menang ketika mampu melewati garis finish paling cepat. Pada permainan balap bakiak ini membutuhkan kerja sama antar pemain, kekompakan dalam memberikan aba-aba (kanan/kiri yang diulang-ulang oleh kapten tim), dan yang paling penting tidak saling menyalahkan tetapi saling memberikan semangat. Apabila ada 1 orang saja yang tidak kompak tim itu akan terjatuh, semakin banyak terjatuh maka dapat dipastikan regu tersebut akan kalah. Lomba yang ke 4 adalah lomba estafet kelereng, terdapat 4 pos yang harus dilewati setiap pemain untuk memenangkan perlombaan tersebut. Orang pertama yang berada di posisi start harus mampu berjalan dengan kelereng diatas sendok yang digigit tanpa terjatuh sampai ke pos 1 begitu seterusnya sampai orang kelima, apabila terjatuh di tengah-tengah perjalanan maka panitia menyuruh peserta untuk kembali di pos keberangkatan sebelumnya, bukan di pos paling awal. Permainan estafet kelereng ini butuh konsentrasi yang tinggi dan keseimbangan motorik yang baik dari setiap anak.

Dari 4 macam perlombaan yang diadakan, untuk setiap macam lomba akan diambil juara 1, 2, dan 3 dengan kategori nilai apabila mendapat juara 1 mendapat nilai 3, juara 2 mendapat nilai 2 dan juara 3 mendapat nilai 1. Pemenang lomba secara keseluruhan akan diambil dari kalkulasi total nilai yang diperoleh dari semua cabang lomba yang dipertandingkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline