Lihat ke Halaman Asli

Mila Afeb

si bungsu aquarius

Bekerja dari Rumah Sambil Dampingi Anak Belajar? TAK PERLU RISAU! Mahasiswa UNDIP ini Ajak para Orang tua Menerapkan Cara Mudahnya

Diperbarui: 1 Agustus 2021   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Undip Ini Ajak Para Orang Tua Menerapkan Cara Mudah Dampingi Belajar dari Rumah

Semarang (27/07/2021) Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, sistem pendidikan yang semula berjalan secara tatap muka beralih menjadi pembelajaran daring atau online. Pelaksanaan pembelajaran daring terhadap para siswa, berdampak pada bertambahnya tugas orangtua, yaitu menjadi guru dadakan atau pengajar  di rumah. Keterlibatan orangtua menjadi hal yang sangat penting, mengingat pengaruh yang diberikan sangat besar terhadap tingkat keberhasilan anak. Dalam hal ini, anak akan merasa terbantu dalam hal perkembangan literasi, intelektual, motivasi maupun prestasinya (Menheere & Hooge, 2010).

Perasaan orang tua terhadap pembelajaran jarak jauh sangat beragam. Sebagian orang tua lebih merasakan keterhubungan dengan pekerjaan sekolah anak mereka, sementara beberapa melihat ini sebagai beban tambahan (Selwyn et al., 2011). Dalam hal ini, mereka harus memainkan peran yang belum pernah dilakukan, mengingat  Guru di sekolah tidak dapat membimbing mereka secara maksimal. Namun, mereka diwajibkan untuk menyadari dan mengaplikasikan perannya untuk membantu anak selama pembelajaran daring (Panaoura, 2020).

Keterlibatan orang tua merupakan faktor penting untuk pencapaian anak. Dukungan orang tua telah menunjukkan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan peserta didik dalam lingkungan pembelajaran virtual (Borup et al., 2014). Namun, orang tua harus mengambil peran dan tanggung jawab baru saat anak-anak mereka berpartisipasi dalam pendidikan online sambil mengerjakan tugas rumah, mengerjakan tugas kantor dan lain sebagainya, sehingga sangat diperlukan cara yang tepat untuk menjawab perkara tersebut.

Untuk menjawab probematika tersebut, Mila (22) mahasiswa KKN UNDIP dengan lokasi KKN di Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, membuat program bertajuk "Optimalisasi Peran Orang tua terhadap Pembelajaran Daring Anak selama Masa Pandemi Covid-19". Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online melalui grup whatsapp warga, mengingat kasus Covid-19 di lokasi tersebut terbilang cukup tinggi. Mila membagikan booklet berisi tips-tips mudah serta strategi yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kualitas belajar anak meskipun orangtua harus mengurus pekerjaan lainnya.

Program dilaksanakan mulai dari pukul 19.30 sampai 22.00 WIB. Warga terlihat antusias, mengajukan pertanyaan serta memberikan tanggapannya untuk di diskusikan bersama. Mila berharap, dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan menyadarkan para orang tua betapa pentingnya peran mereka untuk tetap menjaga kualitas pembelajaran anak di masa pandemi secara maksimal.

Mahasiswa Undip Ini Ajak Para Orang Tua Menerapkan Cara Mudah Dampingi Belajar dari Rumah

 

Pada masa pandemi ini dengan di berlakukannya pembelajaran jarak jauh, sangat penting peran orangtua untuk terlibat langsung selama proses belajar anak. Mengingat tanpa adanya kontrol langsung dari para Guru, terkadang siswa tidak memperhatikan apa yang disampaikan Guru, tidak menyimak dengan baik, kurang memahami mata pelajaran, atau bahkan tidak termotivasi untuk mengikuti kelas. Hal tersebut menjadi tugas para orangtua siswa dirumah, untuk mengawasi, membimbing dan membantu kendala-kendala yang dialami oleh para siswa. Orangtua yang berpartisipasi aktif dalam belajar anak, akan membuat anak merasa percaya diri, termotivasi untuk belajar, menyelesaikan tugas sekolah, dan tetap merasa nyaman meskipun situasi belajarnya tidak seperti biasanya, yang berakibat pada pencapaian prestasi siswa dan kepuasan belajar. Peran yang dapat dilakukan seperti dengan membuat ide kegiatan yang menyenangkan, membuat jadwal dan aturan bersama, menjalin komunikasi positif saat memulai membantu anak, mengingatkan waktu, introspeksi diri (bahwa orangtua bukan orang yang serba tahu) dan melakukan refleksi tentang apa saja yang sudah dilakukan oleh si anak.

Sumber:

Borup, J., West, R. E., Graham, C. R., & Davies, R. S. (2014). The adolescent community of engagement framework: A lens for research on K-12 online learning. Journal of Technology and Teacher Education, 22(1), 107--129.

Menheere, A., & Hooge, E. (2010). Parental involvement in children's education: A reviewstudy about the effect of parental involvement on children's school education with a focus on the position of illiterate parents. Journal of the European Teacher Education Network JETEN, Vol 6, 145-157.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline