MALANG (1/9/2023) - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pada kesempatan kali ini tim PKM Departemen Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan kegiatan PKM di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Kegiatan pengabdian di Kecamatan Ngantang ini bertemakan "Peran Agroforestri untuk Menjaga Kesehatan Tanah dan Kualitas Air" dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani agroforestri dalam mempertahankan kesehatan tanah dan kualitas air yang dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman di lahannya, pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan pengabdian dihadiri oleh para petani (pemilik lahan yang digunakan untuk penelitian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhirnya), para perangkat desa dan wakil dari Perhutani dan wakil dari KUD Sumber Makmur Kecamatan Ngantang. Penyelenggaraan pertemuan melibatkan dosen serta mahasiswa S1 Ilmu Tanah (7 mahasiswa) dan S2 Pengelolaan Tanah dan Air (3 mahasiswa) dari Fakultas Pertanian -Universitas Brawijaya.
Kegiatan disaksikan pula oleh beberapa dosen asing yang datang berkunjung ke desa Tulungrejo, menelusuri beberapa sistem penggunaan lahan pertanian dari lereng bawah hingga lereng Tengah. Tamu asing yang hadir adalah Dr. Grace Villamor (Selandia Baru), Dr. Ajit Singh (Nottingham University, Kampus Malaysia), Dr. Prasit Wangpakapattanawong (CMU, Thailand), Dr. Erika Speelman (WUR Belanda), Prof. Meine van Noordwijk (WUR/ICRAF).
Pemaparan "Kualitas Air dan Manfaatnya" disampaikan oleh Prof. Didik Suprayogo yang menyampaikan Desa Tulungrejo adalah Desa Idaman Jogotirto yang artinya dapat menjaga kualitas dan kuantitas air di dalamnya. Hal ini tercermin oleh lanskap yang berkelanjutan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, dimana banyak pohon-pohon yang ada yang sangat penting untuk menjaga resapan air tetap terjaga.
Selain kualitas dan kuantitas air, pemaparan "Hara dan Kesuburan Tanah" disampaikan oleh Syahrul Kurniawan, Ph.D. Desa Tulungrejo memiliki sumber bahan pembuat kompos yang melimpah sehingga untuk menekan pembelian pupuk, petani dapat memanfaatkannya untuk pembuatan pupuk kompos atau pupuk bokashi. Pupuk bokashi dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat dengan memfermentasikan bahan organik (kotoran ternak, dedak, ampas kelapa, sampah organik, dll) dengan penambahan bakteri perombak (misalnya EM4/Effective microorganism, MOL, Bactodeco, dll).
Pemaparan "Kesehatan Tanah: Seresah dan Manfaatnya " juga disampaikan oleh Prof. Kurniatun Hairiah. Aneka macam seresah yang terdapat di permukaan tanah tentunya berpengaruh terhadap kecepatan dekomposisi seresah. Seresah di permukaan tanah bermanfaat untuk menutup permukaan tanah dari limpasan air hujan (sebagai mulsa) dan bermanfaat untuk sumber pakan bagi cacing tanah. Guna meningkatkan pemahaman petani terkait aktivitas cacing tanah, demo menggunakan planar cage juga dilakukan oleh Mila Oktavia Mardiani. Cacing tanah merupakan indikator kesuburan tanah, sehingga aksi petani yang berkaitan dengan manajemen bahan organik akan berpengaruh terhadap kelimpahan dan keanekaragaman cacing tanah.
Selama pertemuan para dosen dan mahasiswa FP-UB membagikan pengetahuan dari hasil penelitian di lahan-lahan petani di Ngantang yang disambut antusias oleh petani. Dialog dengan petani berlangsung sangat kondusif dengan komunikasi dua arah. Petani menyampaikan pengalaman bertani di lahan, bagaimana mengelola system pertaniannya dan petani menyampaikan pula kendala-kendala yang dihadapinya.