Siapa yang tidak kenal Ki Hajar Dewantara, sosok aktivis kemerdekaan indonesia sekali gus pelopor pendidikan bagi kaum pribumi. Lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, lahir di keluarga kerajaan keraton Yogyakarta. Dia di kenal sebagai pendiri dari perguruan taman siswa, yaitu lembaga pendidikan pertama bagi rakyat pribumi kala itu untuk memperoleh pendidikan.
Atas perjuangan nya memajukan pendidikan itulah yang membuat nama Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai sosok penting didunia pendidikan di indonesia.
Di masa pengasingan nya di belanda,Ki Hajar Dewantara tidak henti-henti nya untuk memperjuangkan kemerdekaan indonesia. Selama berada dalam pengasingan beliau mendalami berbagai ilmu pendidikan hingga sampai memperoleh sertifikat Europeesche Akte.
Setelah melewati masa pengasingan, tepatnya pada 3 juli 1922, Ki Hajar Dewantara bersama rekan- rekannya mendirikan perguruan taman siswa. Dari pengalaman nya dalam memperjuangkan kemerdekaan, Ki Hajar Dewantara menganggap bahwa perjuangan kemerdekaan harus di dasari oleh jiwa nasionalisme yang ditanamkan sejak dini, hal itulah menjadi tujuan terbentuknya perguruan taman siswa.
Ki Hajar Dewantara mempunyai konsep trilogy yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo yang artinya guru atau pendidik yang berada didepan hendak nya menjadi teladan bagi peserta didiknya, Ing Madya Mangun Karsa yang artinya seorang guru harus berada di tengah-tengah peserta didik harus terlibat dalam segala aspek pembelajaran demi mencapai tujuan bersama, dan yang terakhir yaitu Tut Wuri Handayani yang arti nya pendidik memberikan dorongan bagi murid untuk mengembagkan bakat sesuai dengan keinginannya.
Ki Hajar Dewantara wafat pada tanggal 26 April 1959 setelah selama hampir 37 Tahun memimpin perguruan taman siswa yang tersebar di seluruh wilayah di indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H