Lihat ke Halaman Asli

Mila HusnulAulia

Mahasiswa Akuntansi

Peran Generasi Milenial dalam Mempertahankan Bahasa Indonesia

Diperbarui: 3 Juli 2021   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa Indonesia merupakan identitas dari bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain. Sebagai suatu identitas, maka bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan dan juga bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari kebanyakan masyarakat Indonesia.

Namun pada kenyataannya, fungsi bahasa Indonesia mulai tergeser oleh bahasa asing maupun bahasa gaul yang sering digunakan para remaja di era globalisasi ini. Hal inilah yang menjadi salah satu penghambat perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan masyarakat.

Para milenial beranggapan bahwa penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul akan membuat mereka terlihat lebih keren dan modern dengan alasan mempermudah komunikasi di era globalisasi. Padahal sebagai generasi milenial yang kehidupannya tidak bisa jauh dari smartphone untuk menggunakan media sosial, seharusnya kita berperan aktif dalam mempertahankan bahasa Indonesia.

bahasa-indonesia-60dfc7a9152510584f7aef72.jpg

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan para milenial untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan diantaranya,
  • Mempelajari sejarah bahasa Indonesia dan perkembangannya, dengan keingintahuan yang tinggi, maka kita akan terus mencari berbagai referensi untuk mencari sejarah bahasa Indonesia dan juga perkembangannya, setelah itu akan timbul kecintaan di dalam diri terhadap bahasa Indonesia.
  • Memiliki rasa bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, rasa bangga akan membuat kita  menunjukkan “inilah bahasa yang kucintai”, dan akan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan seharu-hari.
  • Mengurangi porsi penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul terutama yang bermakna negatif. Sekarang ini, banyak sekali kata dari bahasa asing maupun bahasa gaul yang bermakna negatif. Mirisnya, justru para kalangan mileniallah yang sering menggunakannya, sehingga ikut mempopulerkan kata yang bermakna negatif ini. Sehingga untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, kita perlu mengurangi bahasa asing maupun bahasa gaul, terutama yang bermakana negatif.
  • Rajin membaca buku berbahasa Indonesia, dengan banyak membaca buku berbahasa Indonesia, akan menambah pengetahuan kita terhadap istilah baru atau penggunaan kosa kata yang paling tepat.
  • Rajin menulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Jika kita seorang pelajar, mahasiswa, penulis, atau hanya hobi menulis, maka kegiatan menulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar telah membuat kita berperan dalam mempertahankan bahasa Indonesia.
  • Mengikuti perlombaan, pelatihan, seminar yang tujuannya memajukan bahasa Indonesia.
  • Mengikuti akun media sosial yang sering membahas mengenai bahasa Indonesia. Di era maraknya penggunaan media sosial seperti sekarang ini, banyak sekali akun-akun bermanfaat yang bisa menambah pengetahuan kita. Untuk menambah pengetahuan dan mmpertahankan bahasa Indonesia, kita bisa mengikuti akun media sosial yang membahas mengenai bahasa Indonesia.
  • Mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia. Dengan media sosial kita berinteraksi dengan orang-orang dari negara atau benua berbeda. Ini bisa kita jadikan kesempatan untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada dunia, tentunya harus kita mulai dengan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
  • Terus melakukan pengembangan terhadap bahasa Indonesia. Sebagai identitas negara yang sangat kita banggakan, maka bahasa Indonesia perlu kita pelihara dan kembangkan.

Sebagai identitas nasional yang mempersatukan seluruh bahasa yang ada di Indonesia, bahasa Indonesia perlu kita implementasikan dan kembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud kesatuan dan persatuan negara.

Para milenial mari kita bersama-sama mengharumkan bangsa dengan terus  menjaga dan mempertahankan bahasa persatuan “Bahasa Indonesia”.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline