Lihat ke Halaman Asli

Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Fmipa Unimed Melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sugihen, Juhar, Kabupaten Karo

Diperbarui: 7 Februari 2024   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di tengah dinamika pembangunan bangsa yang tak henti bergerak maju, saya menemukan bahwa Tridarma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat berperan vital dalam mencetuskan inovasi dan solusi untuk beragam tantangan sosial. Dari ketiga pilar tersebut, saya khususnya merasakan pengabdian kepada masyarakat sebagai jembatan penting yang mengaitkan teori ilmiah dengan kebutuhan konkret di lapangan. Bagi saya, pengabdian ini bukan sekadar aplikasi dari teori yang saya pelajari selama kuliah, melainkan juga menjadi media pembelajaran langsung dari dan bersama masyarakat, yang mengasah saya menjadi individu yang lebih sensitif, empatik, dan responsif terhadap lingkungan.

Pengalaman nyata saya dalam semangat pengabdian ini tercermin dari partisipasi saya dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sugihen, Kecamatan Juhar. Sebagai bagian dari Ikatan Mahasiswa Karo Rudang Mayang Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri medan , saya turut serta dalam serangkaian kegiatan yang tidak hanya menegaskan komitmen perguruan tinggi terhadap Tridarma, tetapi juga menunjukkan keinginan kami, para mahasiswa, untuk benar-benar terjun ke masyarakat, mendengarkan, belajar dari mereka, dan berupaya menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Selama kegiatan pengabdian di Desa Sugihen, saya bersama teman-teman dari Ikatan Mahasiswa Karo mengambil langkah untuk menerapkan berbagai program yang kami rancang untuk melakukan kegiatan  dengan anak-anak ditengah masyarakat. Program-program ini meliputi berbagai aspek seperti pendidikan di Sekolah Dasar hingga pelestarian lingkungan dengan Gotong Royong Bersama. Dengan pendekatan yang holistik dan melibatkan partisipasi masyarakat, kami berhasil membangun dialog yang produktif, Mulai dari awal kami sesampainya di desa kami sangat di sambut hangat dari Bapak Kepala Desa , menurut keterengan Pak Kades dia sangat senang dan mendukung kegiatan mahasiswa sedemikian rupa , sehingga kami sangat di berikan kesempatan dalam melakukan kegiatan disana , dan juga di suport dalam bentuk kebutuhan seperti tempat tinggal disediakan secara cuma-cuma atau tidak memungut biaya sedikit pun

Dokpri

Bagi saya, pengalaman ini sangat berharga bukan hanya karena berhasil memberikan bantuan atau solusi, tetapi lebih karena kesempatan untuk secara nyata berkontribusi dalam memperkuat kapasitas masyarakat. Saya mendapatkan pelajaran penting tentang kerendahan hati, kerja sama tim, dan pentingnya menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil masyarakat. Pengalaman ini telah membekali saya dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas realitas sosial, dan memotivasi saya untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat.

Kisah saya dan kegiatan pengabdian di Desa Sugihen ini mengingatkan kita akan esensi dari Tridarma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyarakat bukan hanya tanggung jawab moral atau akademik semata, tetapi juga langkah konkret dalam membangun bangsa yang lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan. Kisah ini mengajak kita, khususnya generasi muda, untuk sadar akan pentingnya berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat, dan menunjukkan bahwa setiap individu memegang peran penting dalam menciptakan perubahan positif bagi bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline