Keberadaan Bahan Bakar Minyak atau BBM saat ini semakin berkurang kuantitasnya, namun penggunaannya tidak berkurang bahkan terus meningkat. Maka banyak cara digunakan untuk dapat melakukan penghematan BBM untuk kendaraan bermotor setiap harinya. Selain itu juga diharapkan bisa mengurangi pencemaran udara juga efek pemanasan global.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran BBM tersebut adalah dengan menggunakan bahan additif salah satunya ialah memakai minyak atsiri penghemat BBM.
Penggunaan bahan Additif BBM berupa minyak atsiri atau yang selanjutnya kita sebut bio-additif yang ditambahkan kedalam tangki BBM dalam kuantitas yang sangat kecil bisa bertujuan untuk mengoptimalkan pembakaran didalam mesin dan menghasilkan energi/tenaga yang maksimal juga lebih bersih.
Banyak penelitian yang tekah dilakukan di Indonesia khususnya mengenai penggunaan Minyak atsiri untuk menghemat BBM dan hasilnya sangat mengejutkan. Penghematan bahan bakar minyak dengan Minyak atsiri rata-rata sebesar 20-40% dengan cara mencampur minyak atsiri dengan BBM seperti bensin atau solar.
Jenis minyak atsiri yang ada dipasaran seperti minyak sereh, minyak cengkeh, minyak kayu putih dan banyak lagi sebenarnya merupakan essential oil yang banyak diproduksi oleh UKM dan banyak di ekspor ke luar negeri untuk berbagai kebutuhan, seperti kosmetik dan obat-obatan.
Walaupun Pemerintah sedang banyak melakukan promosi mengenai mobil listrik namun masih terlalu mahal dan terlalu lama untuk bisa dipakai oleh berbagai kalangan di masyarakat. Kenyataannya harga kendaraan listrik masih terlalu mahal dan juga infrastruktur yang dibutuhkan masih sangat jauh untuk mendukung.
Jadi untuk saat ini bahan bakar minyak masih sangat dibutuhkan begitu juga dengan cara menghematnya salah satunya ialah dengan menggunakan minyak atsiri ini.
