Lihat ke Halaman Asli

Miki Bayu Utomo

Mahasiswa Ubiversitas Pembangunan Jaya

Melangkah Hijau Untuk Lingkungan yang Sehat

Diperbarui: 20 Desember 2023   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.archdaily.com/893280/veranda-house-sigiusumawijaya/5adff579f197ccea01000176-veranda-house-sigiusumawijaya-photo?next_project=no

Apakah kalian tahu penyebab dari kerusakan lingkungan? Kerusakan lingkungan disebabkan oleh pemanasan global (panas matahari yang ditahan oleh gas gas sehingga tidak bisakembali keluar agkasa), sehingga dapat menyebabakan suhu bumi menjadi panas. Salah satu kontribusi terbesar dalam kerusakan lingkungan adalah pembanguna yang tidak menggunakan konsep arsitektur hijau (arsitektur yang minim konsumsi sumber daya alam termasuk, serta seikit menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan).  Indonesia merupakan salah satu negara yang krisis dalam mengurangi pemanasan global, seperti di Jakarta yang setiap harinya diselimuti oleh kabut polusi sebagai bukti kurangnya kesadaran rakyat Indonesia dalam upaya membentuk lingkungan yang sehat. Manusia adalah kontribusi terbesar dalam kerusakan lingkungan, sebagai contohnya adalah pembanguna yang menggunakan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan, menggunakan bahan dari alam secara berlebihan dan tidak menerapkan konsep arsitektur hijau

Berdasarkan masalah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia, harus ada upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satu contoh untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pembanguna yang menerapkan konsep arsitektur hijau. "Konsep arsitektur hijau ini diharapkan dapat mengurangi dan mengeliminasi dampak negatif dari bangunan pada lingkungannya, serta agar mampu menghemat energi dan life cycle costing bangunan yang efektif dan efisien." (Lubis, 2021). Arsitek hijau adalah perancangan bangunan yang ramah lingkungan dan berusaha meminimalisir kerusakan lingkungan. Suatu bangunan bisa disebut arsitektur hijau apabila bangunan tersebut bersifat ramah lingkungan. Maksud dari bangunan ramah lingkungan adalah terciptanya bangunan yang menggunakan produk konstruksi ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan juga memiliki area hijau.

Arsitektur hijau dapat diterapkan perumahan warga dengan memperhatikan aspek konsep desain yang bertujuan untuk efisiensi energi, mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang ramah dan sehat, seperti memilih desain bangunan yang memaksimalkan pemanfaatan cahaya, ventilasi udara alami, dan menggunakan energi terbarukan seperti panel surya. dan Juga ada ruang terbuka hijau seperti taman dan atap hijau, selain menambah keindahan visual ruang terbuka hijau juga meningkatkan kesehatan lingkungan. Selanjutnya yaitu manajemen air yang baik, seperti menggunaka lubang resapan biopori yang ditemukan oleh Kamir R Brata, staf pengajar Institut Pertanian Bogor. Kamir R Brata "mengatakan, lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mempercepat peresapan air hujan dan mengatasi masalah sampah organik. Lubang resapan ini bermanfaat untuk mencegah banjir, longsor dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah,"(Brata, K. 2015). Lubang resapan biopori (pori-pori yang terbentuk karena membusuknya sampah organik oleh hewan tanah atau akar tumbuhan di sekitar) dibuat vertikal ke bawah tanah dengan kedalaman sekitar 1 meter dan diameter 10 cm, kemudian tanah diisi oleh sampah organik, lubang resapan air biopori juga dapat dapat mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos, pupuk kompos inilah yang digunakan untuk memperbaiki kualitas tanah sehingga menyuburkan tanaman di sekitar. Agar orang yang menginjak tidak terperosok maka lubang ditutupi dengan penutup yang berongga atau kawat jarring jaring.

Contoh banguna yang menerapkan konsep arsitektur hijau adalah Rumah Veranda. Rumah Veranda adalah rumah kos di daerah Cipete, Jakarta Selatan yang dirancang oleh Sigit Kusumawijaya. Bangunan ini menerpakan konsep arsitektur hijau. Bangunan ini memiliki banyak tanaman hijau, secara visual terlihat cantik dan asri. "Ada nilai tambah juga dengan pemanfaatan tanaman-tanaman yang bisa dipanen dan dikonsumsi oleh pemilik dan pengguna bangunan tersebut," (Sigit. 2017). Banguna ini memiliki banyak lubang untuk ventilasi dan sinar matahari di setiap ruangan, walaupun banyak sinar matahari yang masuk kedalam tetapi banguna ini tidak terasa panas karena banyak tanaman hijau yang memfilter cahaya matahri. Tanaman pada rumah ini juga bisa di panen dan dikonsumsim oleh penghuni, karena pemilihan tanaman yang ada di bangunan ini adalah tanaman yang bisa dimanfaatkan seperti tanaman pangan, sayur sayuran, obat obatan, dan buah buhan. Bangunan ini banyak bermaterial alami seperti kayu yang ramah lingkungan. Bangunn ini juga terdapat panel surya bagian atapnya bertujuan untuk menghemat energi listrik untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Membangun rumah dengan konsep arsitektur hijau tentu saja memiliki banyak manfaat, manfaat arsitektur hijau tidak hanya untuk penghuni bangunan tetapi juga untuk lingkungan sekitar. Manfaat arsitektur hijau adalah lingkung yang lebih sehat, arsitektur hijau dirancang dengan konsep ruang hijau terbuka dengan begitu kualitas udara yang dihasilkan lebih sehat dibandingkan dengan bangunan yang tidak menerapkan arsitektur hijau, hal tersebut berkaitan dengan sirkulasi udara yang lebih lancer dan juga bersih serta mnyehatkan, lingkungan yang bersih dan sehat tentu memberiikan dampak positif bagi penghuni. Manfaat selanjutnya yaitu meminimalisir pengeluaran, arsitektur hijau dirancang rancang menghemat energi, seperti pemanfaat cahaya alami yang baik, menggunakan sirkulais udara yang tepat sehingga mengurangi penggunaan pendingin ruangan , dan juga panel surya yang dapat mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik.

Manusia adalah kontribusi terbesar dalam kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan dapat diatasi dengan menerapkan konsep arsitektur hijau. Arsitek hijau adalah perancangan bangunan yang ramah lingkungan dan berusaha meminimalisir kerusakan lingkungan. Contoh bangunan yang merapakan konsep arsitektur hijau adalah Rumah Veranda yang dirancang oleh Sigit Kusumawijaya. Bangunan yang menerapkan konsep arsitektur hijau memiliki banyak manfaat bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline