Lihat ke Halaman Asli

Menguak Bahaya Rubella, Serta Cara Menghindarinya

Diperbarui: 24 September 2018   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruam merah di wajah anak kecil akibat wabah yang menjangkit sekolah dan universitas. Sumber foto: mediacolor's / Alamy

Rubella atau campak jerman, merupakan infeksi virus menular yang memiliki gejala khas, yakni ruam merah pada kulit. Gejalanya memang tampak tidak berbahaya, namun jika virus rubella menginfeksi wanita yang sedang hamil, terutama pada tiga bulan pertama kehamilan, Rubella berpotensi tinggi menyebabkan cacat lahir yang serius (sindrom rubella kongenital). Lalu, apa saja gejala rubella? Bagaimana cara pencegahan rubella? Apakah vaksin rubella salah satu cara pencegahannya?

Ulasan berikut Anda membantu Anda mendapatkan jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut dan informasi penting lainnya seputar penyakit rubella. Dengan begitu, saat orang yang Anda sayangi terinfeksi virus rubella, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan. Untuk memulainya, mari simak terlebih dulu mengenai apa itu penyakit rubella.

Apa itu Rubella?

Rubella merupakan infeksi yang menular, dimana air liur sebagai penularan utamanya. Apabila Anda terkena kontak air liur penderita rubella, misalnya dari batuk atau bersin, Anda kemungkinan besar akan terinfeksi juga.

Rubella juga berpotensi besar untuk menular jika Anda berbagi makanan atau minuman di piring atau gelas yang sama dengan penderita penyakit ini. Sama halnya ketika Anda memegang benda yang sudah terkontaminasi, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata Anda sendiri.

Ya, infeksi rubella menular dengan sangat mudah. Infeksi rubella dapat menyerang siapa saja tidak soal usianya. Tetapi, penyakit yang mirip campak ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding orang yang sudah dewasa.

Infeksi rubella pada anak dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Bahkan dalam beberapa kasus, pengobatan rubella tidak dibutuhkan. Tidak heran infeksi rubella digolongkan sebagai infeksi ringan. Namun, bahaya dari rubella yang sebenarnya akan muncul jika rubella menyerang wanita yang sedang hamil, terutama pada tiga bulan pertama masa kehamilan.

Gejala Rubella

Gejala rubella begitu ringan, bahkan terkadang rubella tidak menimbulkan gejala sama sekali. Hal inilah yang membuat gejala rubella sedikit sulit untuk dilihat atau diperhatikan pada anak-anak.

Rentang waktu munculnya gejala saat pertama kali terkena paparan virus ini adalah 14-21 hari. Gejala yang paling mudah dikenali ialah ruam berwarna merah mudah dengan tekstur halus. Ruam ini akan muncul menyebar mulai dari wajah, badang, tangan, dan kaki.

Bersamaan dengan ruam merah tersebut, ada tanda-tanda lain yang termasuk dari gejala infeksi ini. Berikut adalah gejala-gejala rubella lainnya yang biasa dirasakan:

  • Hidung berair dan tersumbat
  • Demam ringan, 38,9 celcius atau lebih rendah
  • Pembesaran kelenjar getah bening di belakang leher dan di belakang telinga
  • Mata merah
  • Batuk
  • Nyeri kepala
  • Nyeri pada sendi, terutama pada wanita yang masih muda

Meski keliahatannya gejala-gejala di atas tidak serius, Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan ke dokter. Langkah ini penting, terutama jika Anda wanita dan sedang dalam masa kehamilan. Ingatlah, diagnosis dini turut membantu penanganan nantinya.

Komplikasi Rubella

Apabila Anda telah mengalami infeksi rubella, Anda akan kebal secara permanen terhadap penyakit ini. Dalam beberapa kasus, wanita yang mengalami infeksi rubella mengalami radang pada sendi jari, lutut, dan pergelangan tangan selama kurang lebih satu bulan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline