Indonesia lolos menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah bersaing dengan beberapa negara lain yang mencalonkan diri seperti Peru dan Brasil pada tanggal 24 Oktober 2019.
Tetapi tahun ini, Indonesia resmi batal menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2023. Menurut penulis, terdapat sejumlah hal yang memengaruhi pengambilan keputusan berat tersebut oleh organisasi sepak bola internasional FIFA.
Pada bulan Maret 2023 Gubernur Bali I Wayan Koster mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. Hal itu terkait dengan dirinya yang menolak menerima tim Israel di Bali terkait drawing Piala Dunia U-20 2023.
"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," bunyi isi surat
tersebut. PSSI menilai penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster atas kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 sebagai pemicunya.
Lebih lanjut, jurnalis TyC Sports, Gaston Edul, melalui cuitannya pada Senin (27/3/2023), mengatakan bahwa Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) menawarkan kepada FIFA untuk menjadi tuan rumah setelah pengundian pembagian grup yang akan digelar di Bali dibatalkan karena masalah non-sepak bola.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesi terkait aturan FIFA yang harus ditaati oleh seluruh anggotanya. Jokowi menegaskan untuk tidak mencampurkan olahraga dengan politik. Karena itu, Jokowi mengutus
Ketua PSSI Erick Thohir menemui tim FIFA di Zurich untuk mencari solusi terbaik. Dalam pidato beliau mengatakan: "Jangan campurkan Politik dengan sepak bola" Keributan ini turut membuat Erick Thohir turun tangan dan langsung terbang ke Doha, Qatar untuk bertemu dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Pertemuan tersebut dilaksanakan pada 29 Maret 2023, sekitar pukul 22.00 WIB.
Setelah pertemuan tersebut, FIFA mengumumkan bahwa Indonesia dibatalkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. "Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari keterangan yang dibagikan ke media, Rabu (29/03/2023).
FIFA resmi menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023. Karena situasi saat ini, sebagaimana disepakati dalam pertemuan antara presiden PSSI, Erick Thohir, dan presiden FIFA, Gianni Infantino, Indonesia tidak lagi menjadi tuan rumah turnamen tersebut.
Sementara tanggal tetap tidak berubah, tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin. Selanjutnya Timnas Israel tetap bisa mengikuti turnamen tersebut karena berhasil lolos babak kualifikasi, sedangkan Indonesia tidak bisa ikut. Sebelumnya, Indonesia bisa berpartisipasi karena menjadi tuan rumah turnamen tahun ini.
Setelah FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, Gubernur Bali Wayan Koster meminta masyarakat Bali berdoa bersama agar FIFA tergerak untuk bertindak adil dengan menyingkirkan timnas Israel dari Kejuaraan Dunia FIFA U-20. Menurut Koster, FIFA seharusnya bisa menerapkan sanksi terhadap Israel seperti yang mereka lakukan terhadap Rusia atas serangan militernya ke Ukraina. Ia juga mengatakan, penolakannya terhadap Timnas Israel juga sesuai dengan amanat UUD 1945 yang dipegang teguh oleh presiden pertama Soekarno. Lebih lanjut, menurut Koster, kehadiran timnas Israel di Bali dapat menimbulkan ancaman keamanan dan keselamatan timnas Bali, Indonesia, dan Israel selama berlaga di Bali Timnas Indonesia U-20 resmi dibubarkan pada Sabtu (1/4) setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.