Bangkalan,02 Maret 2024 | Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4 Universitas Trunojoyo Madura, Kelompok 1 Gethak melaksanakan kegiatan kunjungan ke belva batik Madura tepatnya berada di Belva batik tulis Jalan Raya, Ketengan, Tunjung, Kec. Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur Kegiatan ini di damping langsung oleh bapak Hosen dan ibu Husnun nikmah selaku owner Belva Mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini, untuk melakukan wawancara eksklusif mengenai Batik yang ada di belva batik. Seni dan budaya memiliki kekuatan luar biasa dalam menyatukan beragam identitas dan menghadirkan keindahan yang mempesona. Ini menjadi jelas terlihat ketika Mahasiswa Program Pertukaran Merdeka dari Kelompok 1 Gethak Universitas Trunojoyo mengunjungi Belva Batik Madura. Dimana kunjungan ini tidak hanya sekedar perjalanan, namun juga sebuah Pelajaran yang mengungkapkan kedalaman makna seni budaya sebagai pengikat dan pemersatu bangsa.
Di Belva batik tulis Madura tidak hanya menyediakan 1 jenis batik saja melainkan ada 4 jenis batik sesuai dengan kabupaten yang ada di Madura yaitu bangkalan, sampang, sumenep dan pemekasan di bangakalan sendiri terkenal dengan balik gentongannya Ciri khas gentong tidak di miliki oleh daerah lain Motif yang terkenal dengan bataik gentongan adalah motif Sek Malaya yang di bikin pertama kali Oleh Orang Tanjung Burni. Motif ini di buat sesuai dengan kondisi alam dulu seperti gelombang laut dan sisik ikan. Dinamakan batik gentongan karena pada saat pewarnaan batik ini disimpan dalam gentongan sampai berbulan-bualan bahkan tahunan untuk mendapatkan wama yang kuat, warna yang digunakan oleh batik gentongan berasal dari alam, pada batik gentongan depan dan belakang selaras sehingga sangat menarik dilihat.
Selain memperoleh pemahaman mendalam tentang nilai-nilai seni budaya yanga ada pada batik, para mahasiswa dari Program Pertukaran Merdeka Kelompok 1 Gethak Universitas Trunojoyo juga mendapat kesempatan langka untuk secara langsung terlibat dalam proses pembatikan di Belva Batik Madura. Partisipasi langsung ini tidak hanya menambah dimensi praktis dalam pemahaman mahasiswa, tetapi juga menggugah rasa apresiasi yang lebih dalam terhadap kerumitan dan keindahan dalam setiap langkah proses pembuatan batik.
Dengan ikut serta dalam proses pembatikan, para mahasiswa dapat memahami secara langsung langkah kerja dan keahlian yang diperlukan dalam proses pembatikan untuk menghasilkan kain batik yang berkualitas tinggi. Mahasiswa belajar membatik sendiri mengunakan alat trasidional yaitu Canting serta merasakan betapa pentingnya ketelitian dalam setiap Goresan-goresan canting yang mmenyentuh kain Aktivitas ini tidak hanya sekadar kegiatan praktis, tetapi juga menjadi momen introspeksi akan peran mereka dalam melestarikan warisan budaya yang berharga.
Dengan demikian, kesempatan untuk turut serta dalam proses pembatikan di Belva Batik Madura bukan hanya menambah nilai edukatif, mempelajari dan memahami proses pembatiakan mengasah mahasiswa untuk lebih menghargai dan mendukung upaya pelestarian seni dan budaya sebagai batik tidak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H