Musim banjir besar yang hadir di Jabodetabek pada awal tahun 2020 ini membuat banyak kerusakan. Kerusakan yang terjadi bisa dikatakan cukup parah karena menggangu banyak aktivitas warga ibukota negara Indonesia tersebut. Transportasi lumpuh seperti penutupan bandara Halim yang mengakibatkan penumpang terlantar, jalur lintas kereta commuter line yang lumpuh, sampai banyak jalan raya ditutup karena genangan bertebaran.
Yang paling parah, korban jiwa bertebaran hingga mencapai 51 orang hingga 180 ribu jiwa mengungsi. Rumah-rumah warga yang terkena dampak banjir pun tak luput dari banyak kerusakan. Tak dipungkiri, lumpur-lumpur pun masuk dan mengendap di rumah-rumah warga. Akhirnya saat banjir surut, warga pun mulai bersih-bersih dari lumpur dan termasuk beragam sampah-sampah yang menumpuk.
Tapi tidak semua warga sempat membersihkan efek banjir tersebut, kadang kesibukan mereka di pekerjaan atau bisnis membuat aktivitas bebersih rumah seakan terbengkalai. Untuk itu, biasanya banyak aplikasi on-demand berbasis kebersihan mendapatkan banyak order. Apa aja sih aplikasi tersebut ? seperti Go-Life, Seekmi, sejasa, hingga Halo Jasa selalu mendapat orderan penuh terutama layanan kebersihannya.
Hal ini tentu membuat para penyedia jasa itu bersiap siaga mengerahkan para mitranya untuk mengantisipasi membludaknya permintaan. Kebanyakan dari mereka menambah personil kebersihan yang standby. "Tidak dipungkiri, memang kebutuhan (demand) jasa pembersih semakin meningkat saat banjir reda. Kami bahkan menyiagakan personil vendor kami hingga 2 kali lipat jumlahnya." ujar COO Halo Jasa, Thomas Edyson.
Tapi apakah benar memang aplikasi cleaning service on-demand ini betul-betul bermanfaat bagi warga yang rumahnya kebanjiran ? menurut saya sih tentu saja. Selain membantu meringkan pekerjaan rumah tangga, para mitra tentu akan mendapatkan order berlebih yang secara tidak langsung, pendapatan mereka pun meningkat.
"Ya jujur saja, peningkatan order dan penghasilan saya dapat saat musim hujan ini bertambah ketimbang hari biasa. Saya sih inginnya selalu seperti ini (jumlah ordernya), tapi ya tentu tidak mengharapkan banjir datang kembali." Kata Ibu Hanny, mitra dari Halo Jasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H