Lihat ke Halaman Asli

Mike Reyssent

TERVERIFIKASI

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kasus Kopi Maut : Fakta Penting yang "Mungkin" Terlewati Penyidik

Diperbarui: 1 Februari 2016   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Update terbaru, Jessica lolos dari lie detector. Apa artinya?

Kasus kopi maut yang sudah menimpa Wayan Mirna Salihin telah memasuki babak baru. Pada Sabtu 30 Januari 2015, polisi telah menetapkan Jessica sebagai tersangka. Alasannya, kesaksian Jessica tidak konsisten, dalam arti, apa yang dikatakan Jessica berbeda dengan fakta yang ada di lapangan.

Sebelum membaca lebih lanjut, perlu saya tuliskan bahwa saya bukan ingin membela siapapun dan tidak kenal sama sekali dengan orang orang yang ada dalam tulisan ini. Terlepas siapapun tersangkanya, saya tidak diuntungkan atau dirugikan. Saya hanya ingin kita melihat kasus ini secara lebih teliti lagi supaya orang yang benar benar berbuat salah yang mendapat hukuman.

Dan mungkin tulisan ini lumayan panjang, saran saya, minum air putih dulu, ambil napas dalam dalam, kemudian hembuskan pelan pelan. Lakukan sampai tujuh kali, biar adem.

Penetapan Jessica sebagai tersangka bukan lagi sebuah kejutan dan sudah bisa diterka orang banyak. Karena sejak awal terungkapnya kasus ini, polisi terlihat seperti menggiring opini publik bahwa yang nantinya akan menjadi tersangka adalah Jessica.

Namun faktanya, sekian lamanya  polisi hanya berkutat pernyataan pernyataan yang seakan menggiring opini publik saja, tanpa punya keyakinan yang kuat berdasarkan fakta dan bukti bukti materiil yang ada di lapangan.

Apakah tidak merasa kasihan dengan pihak keluarga korban yang terus menunggu dan terus bolak balik dipanggil ke kantor polisi?

Asumsi dan debat kusir serta twet yang tidak semestinya telah dilontarkan oleh penyidik. Apakah itu penting? Penting untuk apa? Hanya penting supaya publik mendukung asumsi yang dimiliki polisi aja kan?

Kalau saja sebagai orang awam seperti saya, mungkin itu perlu, tapi apakah polisi harus memakai cara amatiran seperti itu?

Sejak beberapa waktu lalu, beredar transkrip rekaman pembicaraan antara orang yang diduga penyidik, orang yang diduga ayah Mirna dan orang yang diduga saksi .

Benar, terkait rekaman yang beredar, polisi telah membantahnya. tapi menurut saya tetap aneh. Kenapa polisi tidak melakukan press confrence untuk mengatakan bahwa rekaman itu palsu (Bisa dilihat setiap hari polisi selalu merilis kasus Mirna kan? Lalu kenapa ga bilang ada rekaman palsu?), atau menuntut orang/pihak yang menyebar rekaman dan meminta supaya menghapus tulisan atau video tentang transkrip rekaman itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline