Lihat ke Halaman Asli

Mike Reyssent

TERVERIFIKASI

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kisruh PSSI, Jangan Mau Diadu Domba

Diperbarui: 3 November 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.ligaolahraga.com/detail/2442/kisruh_sepakbola_nasional_hingga_koi_sebagai_pengganti_pssi_/"][/caption]

Perseteruan antara PSSI dan Menpora yang sudah berlangsung berbulan-bulan sampai sekarang belum keliatan ada titik temu. Kedua pihak saling menunjukan kekuatan masing-masing. Pendukung dikerahkan untuk bisa saling menjatuhkan dan mendiskreditkan.

Maaf kawan, tolong catat ini. Pada tulisan ini saya tegaskan, bahwa saya ada dipihak NETRAL, tidak berdiri di salah satu pihak yang berseteru.

Tapi mohon sebelumnya, baca tulisan ini, pelan-pelan dan secara utuh dulu, supaya nantinya tidak bias dan tidak menjadi debat kusir yang menghabiskan energi saja.

Karena saya sudah semakin muak dan jengah, melihat semua pihak pada gontok-gontokan terus, berdebat panjang kali lebar, ga ada juntrungan dan ga ada terlihat titik temunya.

Para sahabat Kompasianer yang saya kagumi dan saya sayangi semuanya...

Saya ingin mengatakan bahwa, kedua pihak, masing-masing ingin menunjukan egonya saja. Yang ada dalam pikirannya hanya Aku, Aku, dan Aku! Aku yang benar, Kamu yang salah. Aku yang punya aturan, Kamu tidak boleh punya aturan. Aku yang punya organisasi, Kamu tidak boleh ikut campur. Aku yang berkuasa atas olahraga negeri ini, Kamu tidak. Aku yang punya wewenang mengatur, Kamu harus patuh. dan Aku, Aku, Aku, Kamu kamu kamu lainnya.

Kedua belah pihak sudah tidak berpikir lagi akan kepentingan yang lebih besar, bagi rakyat dan negara ini. Para elite yang merupakan orang dewasa semua, keliatan sudah tidak punya empati sama sekali, sibuk saling klaim didepan masyarakat, tidak ada yang mau mengalah sedikitpun, tidak ada rasa toleransi satu sama yang lainnya.

[caption caption="http://www.chexosnews.com/wp-content/uploads/2012/12/Kami-jadi-korban.jpg"]

[/caption]

Demi kepentingan diri sendiri aja, mereka rela dan tega, mau mengorbankan banyak pihak. Para pemain sudah jelas menjadi korban pertama dari perseteruan panjang ini.

Kompetisi berhenti, pemain tidak bisa bermain. Mereka tidak mendapat uang yang bisa menghidupi diri dan keluarganya. Ingat hampir semua pemain sepakbola, mencari nafkah buat keluarganya! Apa yang akan dimakan oleh anak istrinya, jika para pencari nafkah tidak bekerja?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline