Seperti sudah kita ketahui semua, kubu Prabowo telah melakukan aksi WO, pada saat perhitungan hasil rekapitulasi masih berlangsung di KPU. Suatu tindakan yang telah membuat polemik baru. Tindakan yang dilakukan oleh Prabowo itu, hanya akan menambah panjang, daftar catatan buruk kelakuannya dan tim suksesnya. (Wartawan Metro dan Detik tidak boleh masuk, The Jakarta Post disebut brengsek, perlakuan ke Wartawan Kompas) dan juga telah mengecewakan para pendukungnya sendiri. Bandingkan dengan perlakuan wartawan ke Jokowi.
Menurut saya, walaupun kubu Prabowo-Hatta, pada hari Jumat 25 Juli, telah melayangkan gugatan ke MK, sangat kecil kemungkinannya bisa memenangkan gugatan hasil rekapitulasi, yang sudah ditetapkan oleh KPU.
Kenapa?
Karena selisih angka hasil perhitungan suara yang dikeluarkan oleh KPU begitu besar yaitu 8.421.389 suara!!!.
Walaupun ada kecurangan, dengan selisih 8.421.389 suara, adalah sangat sulit bagi kubu Prabowo-Hatta untuk mengejar selisih angka yang begitu besar. (Ingat! Kecurangan bukan hanya dilakukan oleh kubu Jokowi-JK saja!!!)
Terkait kecurangan yang dilakukan oleh kubu Jokowi-JK, pernyataan yang bombastis, telah dikeluarkan oleh kubu Prabowo-Hatta, tapi terakhir pernyataan itu malah terkesan mencla mencle atau mengada ada saja.
Kubu Prabowo-Hatta sebelumnya mengatakan, ada 10 buah truk bukti kecurangan yang akan dibawa ke MK, lalu mereka mengubah sendiri pernyataan itu, dan mengatakan akan membawa 15 kendaraan lapis baja, terakhir mereka hanya membawa 4 bundel saja ke MK!!!
Kubu Prabowo sebelumnya mengatakan ada kecurangan di 5 ribu TPS, tapi demi mengejar selisih 4 juta lebih suara, mereka lalu mengubahnya menjadi 52 ribu lebih TPS yang terindikasi adanya kecurangan.
Kubu prabowo juga mengatakan ada 265 kotak suara yang belum dibuka, tapi kubu Prabowo-Hatta tidak dapat membuktikan, terkait tuduhan tersebut, Bawaslu berencana akan memanggil Tim Hukum Koalisi Merah Putih Eggi Sujana.
Belum lagi pernyataan, adanya hacker asing yang menggelembungkan suara Jokowi-JK, yang tenyata adalah pelaku kriminal dan telah di klarifikasi oleh Duta Besar Korea Selatan.
Apa yang dilakukan oleh Prabowo adalah membuang waktu saja, itu adalah anggapan yang sangat tepat dari Ruhut. Berdasarkan pertimbangan dari pernyataan yang mencla mencle atau plintar plintur tersebut, jadi agaknya sudah bisa dipastikan bahwa, Prabowo-Hatta akan kalah di MK, Jokowi-JK adalah pemenang pilpres 2014, dan akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden untuk masa kepemimpinan 2014-2019.