Sesuai dengan semboyan negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna berbeda-beda tapi tetap satu. Penerapan nilai daripada sila ke-3 dalam kehidupan masyarakat adalah salah satu hal yang harus dibiasakan oleh masyarakat Indonesia, sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia yang mengacu pada sikap toleransi para masyarakat di kehidupan sehari-hari.
Toleransi adalah menerima perbedaan yang ada dimasyarakat dengan cara menghormati segala keputusan setiap individu di Indonesia, sikap toleransi harus selalu dilestarikan guna untuk menghasilkan masyarakat yang adil, damai, tentram dan saling menghormati. Toleransi bisa dibedakan menjadi berbagai macam tipe yang pertama ada toleransi dalam beragama, toleransi dalam sosial dan toleransi dalam berpendapat.
Sikap toleran sudah seharusnya terus dilaksanakan oleh masyarakat sehingga tidak terjadi perpecahan di dalam kehidupan masyarakat. Namun, terkadang ada beberapa masyarakat yang melupakan sikap toleransi sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kericuhan disuatu kelompok.
Penerapan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat masih belum maksimal. Ada beberapa kasus yang bertentangan dengan nilai pancasila, dalam contoh ini saya mengambil studi kasus pembubaran umat kristen yang sedang beribadah oleh umat muslim.
Hal tersebut sangatlah tidak mencerminkan sila ke-3. Seharusnya setiap warga negara Indonesia memiliki sifat dan sikap toleransi antar agama, budaya, dan lain lain. Sila ke-3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia" yang memiliki makna bahwa seluruh masyarakat harus memiliki rasa persatuan sebagai bangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Oleh karena itu seharusnya masyarakat memiliki sifat toleransi antar budaya, agama, suku, dan lain lain karena Bangsa indonesia tidak hanya memiliki satu suku, satu agama, dan satu budaya, akan tetapi Indonesia memiliki banyak suku, budaya, bahasa, dan agama. Harus kita ingat bahwa kita berbeda beda tapi tetap satu, satu bangsa yaitu bangsa Indonesia, satu bahasa yaitu bahasa Indonesia, dan bertumpah darah yang satu yaitu tanah air Indonesia.
Mengapa kita harus menerapkan nilai sila ke-3 dalam kehidupan bermasyarakat?. Karena kita harus menghargai antar individu atau kelompok yang memiliki agama, budaya, dan bahasa yang berbeda. Kita harus memberikan rasa nyaman dan aman terhadap sesama.
Seharusnya kita juga mendukung dan memberikan hak mereka untuk melakukan kegiatan mereka seperti beribadah, adat, dan lain lain. Tidak pantas bagi kita sebagai bagian daripada masyarakat melarang dan menghalangi kegiatan masyarakat lainnya apalagi terhadap kaum minoritas.
Untuk menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan masyarakat, perlu adanya partisipasi dari seluruh masyarakat Indonesia. Yang pertama yaitu dengan kesadaran masing-masing individu rakyat Indonesia, lalu perlunya sikap saling menghargai antar sesama masyarakat Indonesia tanpa memandang darimana ia berasal, agama yang dianut, dan budayanya.
Laludengan partisipasi para tenaga pendidik dengan menanamkan dan menerapkan nilai-nilai pancasila sejak usia dini, sehingga diharapkan akan menjadi individu yang dapat menghargai antar sesama, memiliki sikap toleransi antar agama, budaya, dan bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H